Antarajabar.com - Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) Muhammadiyah Disaster Management Centre (MDMC) menggelar bakti sosial khitanan secara gratis bagi anak dari keluarga korban banjir bandang luapan Sungai Cimanuk di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu.
Kegiatan sosial cukup megah dengan panggung hiburan dan kesenian musik itu digelar di Gedung Bale Paminton, Garut Kota, disaksikan sejumlah tokoh Muhammadiyah Garut dan Wakil Bupati Garut Helmi Budiman.
Ketua Pusat LPB MDMC Budi Setiawan mengatakan, kegiatan sosial khitanan gratis tersebut merupakan rangkaian dalam penanggulangan pascabencana banjir bandang yang melanda Garut, 20 September 2016.
"Ini rangkaian kegiatan penanggulangan bencana yang memang kita lakukan kegiatannya cukup panjang, ada rehab, rekon selain berupa fisik tapi psikologi juga," kata Budi di sela-sela acara khitanan massal itu.
Ia menuturkan, khitanan gratis merupakan bagian dari program LPB MDMC untuk mengajak anak korban banjir bergembira.
Ia berharap, anak-anak yang dikhitan gratis dapat hilang trauma dan kenangan pahit mengalami bencana banjir tersebut.
"Jadi dengan dikhitan ini mereka menerima, mereka gembira, dan tentunya dapat menghilangkan kenangan traumatisnya," katanya.
Ketua LPB MDMC Kabupaten Garut, Aceng Khobir menambahkan, sasaran anak mendapatkan khitan gratis yakni yang tinggal mengungsi di tempat hunian sementara.
Tercatat, kata dia, ada 18 anak hasil seleksi yang berhak dan cukup usianya dari 4 sampai 6 tahun untuk dikhitan oleh tim medis yang sudah disiapkan oleh LPB MDMC.
"Ini mewakilkan semua anak terdampak banjir yang tinggal di hunian sementara," katanya.
Ia mengatakan, alasan menggelar kegiatan sosial khitanan gratis itu untuk memberikan kebahagiaan bagi para orang tua maupun anaknya menunaikan kewajiban laki-laki muslim untuk dikhitan.
Menurut dia, orang tua yang anaknya dikhitan tentu bahagia karena terbantu meringankan biaya khitanan anaknya.
"Mengkhitan anak itu kewajiban semua orang tua, sementara dikhitan perlu dana, dengan adanya kegiatan ini pasti sangat terbantu," katanya.
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengatakan, kegiatan khitanan massal gratis itu merupakan bentuk kepeduliaan dari lembaga bukan pemerintah dalam membantu penanganan pascabencana banjir.
"Jadi ini turut membantu para orang tua, khususnya korban banjir yang ingin atau bercita-cita mengkhitan anak-anaknya," kata Helmi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016
Kegiatan sosial cukup megah dengan panggung hiburan dan kesenian musik itu digelar di Gedung Bale Paminton, Garut Kota, disaksikan sejumlah tokoh Muhammadiyah Garut dan Wakil Bupati Garut Helmi Budiman.
Ketua Pusat LPB MDMC Budi Setiawan mengatakan, kegiatan sosial khitanan gratis tersebut merupakan rangkaian dalam penanggulangan pascabencana banjir bandang yang melanda Garut, 20 September 2016.
"Ini rangkaian kegiatan penanggulangan bencana yang memang kita lakukan kegiatannya cukup panjang, ada rehab, rekon selain berupa fisik tapi psikologi juga," kata Budi di sela-sela acara khitanan massal itu.
Ia menuturkan, khitanan gratis merupakan bagian dari program LPB MDMC untuk mengajak anak korban banjir bergembira.
Ia berharap, anak-anak yang dikhitan gratis dapat hilang trauma dan kenangan pahit mengalami bencana banjir tersebut.
"Jadi dengan dikhitan ini mereka menerima, mereka gembira, dan tentunya dapat menghilangkan kenangan traumatisnya," katanya.
Ketua LPB MDMC Kabupaten Garut, Aceng Khobir menambahkan, sasaran anak mendapatkan khitan gratis yakni yang tinggal mengungsi di tempat hunian sementara.
Tercatat, kata dia, ada 18 anak hasil seleksi yang berhak dan cukup usianya dari 4 sampai 6 tahun untuk dikhitan oleh tim medis yang sudah disiapkan oleh LPB MDMC.
"Ini mewakilkan semua anak terdampak banjir yang tinggal di hunian sementara," katanya.
Ia mengatakan, alasan menggelar kegiatan sosial khitanan gratis itu untuk memberikan kebahagiaan bagi para orang tua maupun anaknya menunaikan kewajiban laki-laki muslim untuk dikhitan.
Menurut dia, orang tua yang anaknya dikhitan tentu bahagia karena terbantu meringankan biaya khitanan anaknya.
"Mengkhitan anak itu kewajiban semua orang tua, sementara dikhitan perlu dana, dengan adanya kegiatan ini pasti sangat terbantu," katanya.
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengatakan, kegiatan khitanan massal gratis itu merupakan bentuk kepeduliaan dari lembaga bukan pemerintah dalam membantu penanganan pascabencana banjir.
"Jadi ini turut membantu para orang tua, khususnya korban banjir yang ingin atau bercita-cita mengkhitan anak-anaknya," kata Helmi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016