Antarajabar.com - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Barat menjalin kerja sama dengan Programma Uitzending Managers (PUM) Belanda dalam pengembangan kualitas dan jaringan pelaku pelaku usaha kecil dan menengah di provinsi itu.
       
"Kerja sama ini dilakukan melalui pendampingan dan kunjungan yang dilakukan oleh tenaga ahli dari PUM Belanda. Fokusnya adalah mendongkrak daya saing dan kapasitas para pelaku UMKM di Jabar," kata Ketua HIPMI Jawa Barat Jodi Janitra di Bandung, Senin.
       
Menurut Jodi, tenaga ahli dari PUM Belanda itu memberikan pendampingan dan menyampaikan trik-trik dalam pengembangan usaha. Hal itu menurut dia sejalan dengan visi dam misi HIPMI  untuk menjadikan UMKM sebagai basis kekuatan ekonomi.
        
Menurut Jodi, PUM Belanda adalah organisasi nirlaba asal Belanda yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas usaha kecil menengah. Saat ini organisasi itu telah menangani sekitar 34 ribu pelaku usaha sejenis di 70 negara dan fokusnya di 15 negara, termasuk di Indonesia.
       
Salah satu fokusnya adalah memperbaiki kualitas usaha UMKM, menyiapkan pelaku usaha yang potensial dan siap bersaing serta mengoptimalkan potensi pasar yang ada baik di dalam maupun di luar negeri.
       
"HIPMI Jabar telah menandantangani kontra kerja sama dengan PUM, saya pribadi mendapat pendampingan PUM di awal berbisnis, dan saat ini saya kembangkan di HIPMI Jabar," katanya.
       
Menurut dia, HIPMI Jabar saat ini mempunyai dua ribu anggota, 80 persennya bergerak pada sektor UMKM, melakukan upaya untuk mendorong UMKM. Sementara itu pola kerja sama antara lain dalam bentuk konsultasi bisns. Upaya ini menjadi sebuah stategi untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing UMKM dalam era pasar global.
       
PUM memiliki beberapa sektor pendampingan dan konsultasi yakni   keuangan, perbankan, asuransi, agrobisnis, desain produk, energi, air, packaging, pariwisata, perhotelan, percetakan, dan lainnya.
        
"Tujuan lainnya, mendorong kualitas usaha mikro, menyiapkan pelaku usaha muda yang siap berkompetisi dalam pasar global," katanya.
         
HIPMI Jabar dan PUM Belanda  menyusun buku panduan bagi pemgusaha pemula. Buku tersebut akan menjadi panduan bagi para pelaku UMKM untuk bisa menjalankan usahanya, baik saat memulai maupun melanjutkan usahanya.
          
Dari kerja sama ini, HIPMI Jabar dan PUM mencetak para pelatih atau tutor dalam menyampaikan program kerja sama itu melalui berbagai pelatihan maupun diskusi. Selain itu membangun group coaching bagi perusahaan mikro dan kecil sehingga program itu bisa diserap secara efektif oleh anggota.
        
Sementara itu salah seorang tenaga ahli dari PUM Belanda, Jos Dorrestijn menyatakan para pelaku usaha muda di Jawa Barat cukup potensial dan memiliki tingkat kreatifitas yang cukup tinggi. Di sisi lain memiliki keunggulan bahan baku produksi dan pasar yang tidak jauh dari mereka.
        
"Potensi pelaku usaha muda di Jabar ini cukup besar, mereka punya kreatifitas, sumber daya manusia dan alam untuk bahan baku serta memiliki pasar yang bisa dikembangkan. Yang mereka butuhkan adalah spirit dan pengetahuan dalam memanaje peluang dan potensi yang ada, salah satunya meningkatkan kualitas produksi dan pasar," kata Jos.
        
Ia menyatakan, selain di Indonesia, PUM juga terlibat dalam project serupa  di sejumlah negara Afrika dan Asia, terutama di kawasan ASEAN. Ia menyambut baik kerja sama dengan HIPMI Jabar dan siap untuk berkolaborasi untuk meningkatkan kualitas usaha pelaku usaha muda.
        
"Kemampuan menyerap masukan itu sangat besar dari pelaku usaha muda di sini, dan itu jelas salah satu modal untuk maju," kata Jos.
       
Rencananya HIPMI dan PUM akan melakukan kunjungan dan koordinasi dengan anggota HIPMI di Indramayu, Bandung, Garut, Cirebon, Tasikmalaya, Ciamis dan Banjar.
    

Pewarta: Syarif

Editor : Isyati Putri


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016