Antarajabar.com - Pihak Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cirebon, Jawa Barat, dan pengurus Buntet Pesantren sepakat untuk meningkatkan komunikasi dan mempererat tali silaturahmi dan kedua pihak sepakat menyamakan visi demi kepentingan bangsa dan negara.
       
"Banyak orang mengatasnamakan Buntet, jadi kami tidak kaget, tapi yang terpenting adalah klarifikasi dan komunikasi," kata Ketua Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Buntet Pesantren, KH Adib Rofiuddin Izza di Cirebon, Rabu.
       
Ia menuturkan adanya komunikasi bisa meluruskan yang semula tidak sejalan dan pihaknya juga bersepakat menyamakan visi dengan PLTU Cirebon demi kepentingan bangsa dan negara.
       
"Kepentingan bangsa itu nomor satu jadi kita samakan visinya," tuturnya.
       
Sementara itu Management PLTU Cirebon yang dipimpin Direktur PLTU Cirebon Teguh Haryono menambahkan tujuan untuk bersilaturahim tidak lain dan tidak bukan adalah karena ingin hidup bermasyarakat.
       
"Pesantren sebagai komponen penting dari masyarakat sudah sewajarnya kami berkomunikasi," katanya.
       
Kunjungan PLTU Cirebon ke Buntet Pesantren adalah bagian dari upaya PLTU Cirebon untuk mendengar masukan dan pendapat dari semua pemangku kepentingan.
       
Dalam beberapa bulan terakhir, PLTU Cirebon secara aktif mengajak elemen warga, aparat desa dan semua pihak terkait untuk urun rembuk dalam musyawarah.
       
"Pertemuan ini adalah pertemuan awal, yang akan dilanjutkan untuk membahas sejumlah isu strategis dan peluang kerjasama di berbagai bidang yang akan didetilkan dalam waktu dekat," tambahnya.

Pewarta: khaerul Izan

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016