Antarajabar.com - Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Cianjur, Jawa Barat, membina ratusan anak jalanan termasuk gelandangan dan pengemis dengan mengembalikan mereka ke sekolah mulai dari SD hingga SMA sesuai intruksi Bupati Cianjur.
        
Kadinsosnakertrans Cianjur, Sumitra di Cianjur, Selasa, mengatakan, pihaknya hingga saat ini sudah melakukan pembinaan langsung terhadap anak jalanan, gelandangan dan pengemis (gepeng) yang terjaring razia.
       
Hingga saat ini sebanya 200 gepeng telah dikembalikan ke sekolah sesuai dengan tingkatan usia mereka.
        
"Kami melakukan program pembinaan untuk gepeng yang sebagian besar disalurkan ke panti karena sosialisasi perlu dilakukan untuk dapat memberdayakan mereka menjadi orang yang memiliki keterampilan," katanya.
         
Mereka dibina di sejumlah panti sosial seperti di Cipanas, Cianjur dan Ciranjang, tambah Sumitra.
        
Selama ini, tutur dia, gepeng yang terjaring razia tidak hanya berasal dari Cianjur, namun juga dari daerah luar, sehingga mereka ditampung di sejumlah panti di luar Cianjur.
        
"Sebagian besar anak jalanan berasal dari luar Cianjur, termasuk gepeng banyak yang dari luar kota, sehingga saat terjaring kita sebar ke sejumlah panti di Cianjur dan luar Cianjur," katanya.
        
Pembinaan dipanti sosial atau dipanti asuhan dilakukan selama empat hingga enam bulan. Mereka dibina berbagai keterampilan yang dapat menjadi modal agar tidak kembali ke jalan.
        
"Setelah diberikan keterampilan, kami memberikan bantuan alat untuk menjalankan usaha sesuai dengan keahlian yang mereka kuasai," katanya.  
   
Meskipun telah berhasil membina ratusan anak jalanan dan gepeng, pihaknya tetap mengimbau seluruh lapisan masyarakat di Cianjur, untuk sama-sama membantu!sehingga tingkat keberadaan gepeng berkurang.

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016