Antarajabar.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, menyampaikan ada dua warga meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor di Kecamatan Langkaplancar dan Kalipucang, Minggu (9/10).
"Korban warga Kecamatan Kalipucang dan Langkaplancar, meninggal karena tertimbun material longsor," kata Kepala Pelaksana BPBD Pangandaran, Nana Ruhsena melalui telepon seluler, Senin.
Korban teridentifikasi Iqbal (7) warga Ciparakan, Kecamatan Kalipucang dan Barjo (53) warga Dusun Cirando, Desa Jatimulya, Kecamatan Langkaplancar.
Kedua korban tersebut dibawa ke puskesmas terdekat, selanjutnya diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan.
"Kedua korban jiwa karena bencana longsor, sedangkan bencana banjir tidak ada korban jiwa," katanya.
Ia mengatakan hujan deras yang berlangsung sejak Sabtu (8/10) sampai Minggu (9/10) menyebabkan banjir bandang dan longsor melanda beberapa daerah di Pangandaran.
Banjir luapan sungai tersebut menyebabkan pemukiman penduduk terendam, bahkan harus mengungsi untuk menghindari bahaya banjir.
Selain merendam rumah dan badan jalan nasional, jembatan utama menghubungkan Pangandaran-Ciamis amblas sehingga tidak dapat dilalui kendaraan.
"Jembatan di Putrapinggan amblas akibatnya jalan terputus," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016
"Korban warga Kecamatan Kalipucang dan Langkaplancar, meninggal karena tertimbun material longsor," kata Kepala Pelaksana BPBD Pangandaran, Nana Ruhsena melalui telepon seluler, Senin.
Korban teridentifikasi Iqbal (7) warga Ciparakan, Kecamatan Kalipucang dan Barjo (53) warga Dusun Cirando, Desa Jatimulya, Kecamatan Langkaplancar.
Kedua korban tersebut dibawa ke puskesmas terdekat, selanjutnya diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan.
"Kedua korban jiwa karena bencana longsor, sedangkan bencana banjir tidak ada korban jiwa," katanya.
Ia mengatakan hujan deras yang berlangsung sejak Sabtu (8/10) sampai Minggu (9/10) menyebabkan banjir bandang dan longsor melanda beberapa daerah di Pangandaran.
Banjir luapan sungai tersebut menyebabkan pemukiman penduduk terendam, bahkan harus mengungsi untuk menghindari bahaya banjir.
Selain merendam rumah dan badan jalan nasional, jembatan utama menghubungkan Pangandaran-Ciamis amblas sehingga tidak dapat dilalui kendaraan.
"Jembatan di Putrapinggan amblas akibatnya jalan terputus," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016