Antarajabar.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, menyatakan Cianjur akan mengalami musim hujan terpanjang sehingga berdampak terhadap bencana alam yang dapat terjadi setiap saat.
"Ini merupakan musim hujan terpanjang, bahkan mencapai satu tahun lamanya. Akibatnya, bencana banjir dan longsor akan rawan terjadi, sehingga status siaga bencana akan kembali ditetapkan," kata Kepala BPBD Cianjur Asep Suparman saat dihubungi, Kamis.
Dia menjelaskan munculnya badai La Nina di sejumlah wilayah berdampak tingginya intensitas hujan ke Cianjur, meskipun saat ini berdasarkan kalender musim sudah memasuki kemarau.
"Seluruh wilayah Cianjur hingga saat ini masih sering diguyur hujan dengan intensitas tinggi, bahkan hampir setiap hari. Seharusnya sudah kemarau, dampak El Nina membuat penguapan air tinggi, sehingga sebagian besar wilayah Cianjur tetap turun hujan," katanya.
Dia menduga kondisi tersebut akan terjadi hingga akhir tahun atau habisnya musim kemarau. Pihaknya memperkirakan Cianjur akan tetap diguyur hujan karena masuknya kembali ke kalender musim penghujan.
"Ini akan menjadi musim hujan terpanjang di Cianjur, di mana musim penghujan akan berlangsung selama satu tahun setengah. Kondisi tersebut membuat Cianjur berada dalam kondisi rawan bencana," katanya.
Bahkan beberapa hari terakhir pihaknya mencatat sejumlah kejadian longsor dan banjir terjadi seperti di Cidaun dan Cipanas tepatnya di Pintu II Kebun raya Cibodas.
Seiring masih tingginya curah hujan, pihaknya akan kembali menerapkan status siaga bencana banjir dan longsor. Namun hal tersebut baru dilakukan setelah pihaknya berkonsultasi dengan BMKG dan BPBD provinsi Jabar.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016
"Ini merupakan musim hujan terpanjang, bahkan mencapai satu tahun lamanya. Akibatnya, bencana banjir dan longsor akan rawan terjadi, sehingga status siaga bencana akan kembali ditetapkan," kata Kepala BPBD Cianjur Asep Suparman saat dihubungi, Kamis.
Dia menjelaskan munculnya badai La Nina di sejumlah wilayah berdampak tingginya intensitas hujan ke Cianjur, meskipun saat ini berdasarkan kalender musim sudah memasuki kemarau.
"Seluruh wilayah Cianjur hingga saat ini masih sering diguyur hujan dengan intensitas tinggi, bahkan hampir setiap hari. Seharusnya sudah kemarau, dampak El Nina membuat penguapan air tinggi, sehingga sebagian besar wilayah Cianjur tetap turun hujan," katanya.
Dia menduga kondisi tersebut akan terjadi hingga akhir tahun atau habisnya musim kemarau. Pihaknya memperkirakan Cianjur akan tetap diguyur hujan karena masuknya kembali ke kalender musim penghujan.
"Ini akan menjadi musim hujan terpanjang di Cianjur, di mana musim penghujan akan berlangsung selama satu tahun setengah. Kondisi tersebut membuat Cianjur berada dalam kondisi rawan bencana," katanya.
Bahkan beberapa hari terakhir pihaknya mencatat sejumlah kejadian longsor dan banjir terjadi seperti di Cidaun dan Cipanas tepatnya di Pintu II Kebun raya Cibodas.
Seiring masih tingginya curah hujan, pihaknya akan kembali menerapkan status siaga bencana banjir dan longsor. Namun hal tersebut baru dilakukan setelah pihaknya berkonsultasi dengan BMKG dan BPBD provinsi Jabar.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016