Antarajabar.com - Organisasi Gabungan Angkutan Darat (Organda) Cirebon, Jawa Barat, meminta jika aktivitas bongkar muat di pelabuhan kembali dibuka, truk pengangkut batu bara harus melalui jalan tol atau lewat jalur kereta api.
        
"Kami menginginkan kalau memang aktivitas bongkar muat kembali dibuka, maka pengangkutan batu bara jangan melalui jalan konvensional, karena jalan di sini belum memadai," kata Sekretaris Organda Cirebon Karsono, di Cirebon, Selasa.
        
Ia menyatakan jika memang permintaan itu tak bisa dipenuhi, maka solusi alternatif lainnya adalah pengangkutan batu bara harus menggunakan kereta api (KA).
        
Pihaknya hanya menginginkan truk pengangkut batu bara tidak melewati jalan konevensional, karena jalan ini dinilai belum memadai jika dilintasi truk dengan tonase yang besar.
        
Karsono mengakui sama sekali tidak ada niatan untuk menghalang-halangi dibuka kembali aktivitas bongkar muat batu bara.
        
"Batu bara juga kan kebutuhan sejumlah pabrik, digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik, artinya keberadaan batu bara sangat dibutuhkan, namun untuk pengangkutannya yang meski dibenahi," ujarnya pula.
        
Dia mencontohkan salah satu jalur yang dianggap labil dan rawan longsor yakni Jalan Cadas Pangeran, mengingat besi penyangga yang dipasang sepanjang jalur itu tidak kuat untuk menahan beban yang terlalu berat.
        
Karsono menambahkan untuk solusi alternatif pengangkutan batu bara yaitu dengan menggunakan KA.
        
Menurutnya wacana pengangkutan dengan kereta api sempat muncul, sayangnya hingga saat ini belum adanya realisasinya.
        
"Yang sudah terealisasi hanya kereta api untuk penumpang menuju Bandung, seharusnya batu bara diangkut saja menggunakan kereta api," katanya lagi.

Pewarta: khaerul Izan

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016