Antarajabar.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Cianjur, Jabar,  memperkirakan hingga Agustus mendatang cuaca ekstrem masih terjadi di sejumlah wilayah bahkan diduga dampak bencana akan berakibat kerusakan.
        
Kepala BPBD Cianjur, Asep Suparman, di Cianjur, Rabu, mengatakan, beberapa waktu lalu terjadi sejumlah bencana, seperti gelombang tinggi, banjir bandang dan pergerakan tanah di sejumlah wilayah, dimana akibatnya rumah milik warga serta kios di pinggiran pantai rusak.
        
"Beberapa waktu lalu, terjadi bencana alam banjir rob dan pergerakan tanah di sejumlah wilayah seperti gelombang tinggi di Pantai Selatan Cidaun dan Sindangbarang, serta pergerakan tanah di Campakamulya," katanya.
        
Dia menjelaskan, meskipun saat ini sudah memasuki kemarau, hujan deras disertai angin kencang masih terjadi di sejumlah wilayah karena cuaca ekstrem dalam peralihan musim baru akan berakhir Agustus. "Perkiraan pertengahan bulan depan baru berakhir, kemungkinan berakhir lebih awal atau lebih lama," katanya.
        
Sedangkan daerah rawan terjadi bencana, ungkap dia,  kebanyakan berada di wilayah Cianjur selatan, dimana kondisi tanah yang labil membuat pergerakan tanah dimungkinkan terjadi. Sementara untuk wilayah Ciranjang dan Sukaluyu, akan diterjang angin puting beliung.
        
"Dataran rendah oleh puting beliung dan dataran tinggi oleh pergerakan tanah. Untuk itu kami terus mendata wilayah mana yang berpotensi hingga cuaca ekstrim ini selesai. Saat ini kami akan menempatkan sejumlah petugas di daerah rawan, dimana petugas akan dibantu relawan bencana yang disiagakan untuk membantu, sehingga memudahkan penangganan," katanya.

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016