Antarajabar.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana membangun replika Museum Nabi Muhammad di lantai dasar masjid terapung di danau buatan Gedebage, Kota Bandung.
        
"Tujuan ke Madinah dan Mekkah berkunjung ke museum adalah melakukan studi rinci tentang latar belakang, makna, dan pilihan strategi perwujudan museum sehingga tercipta pembelajaran bagi masyarakat dunia untuk lebih mengagumi kekuasaan Allah SWT," kata Asda II Pemprov Jabar Deny Juanda Puramidaja, dalam siaran persnya, Senin.
        
Saat ini, Deny dan Gubernur Jawa Barat sedang berkunjung ke Mesir dan Arab Saudi.
        
Ia menjelaskan, kelak mesjid akan digunakan sebagai tempat ibadah di lantai atas dan lantai dasar untuk berbagai keperluan umat, termasuk museum. Mesjid akan berukuran 99x99 meter dengan dua lantai serta bisa dipakai 30-50 ribu jamaah. Mesjid  itu aklan berada di areal seluas 21 hektare.
        
"Studi museum juga menjadi inspirasi dan rujukan dalam menyusun kerangka acuan kerja serta belajar model pemanfaatan museum," katanya.
       
Sementara itu Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (Aher) pada sejumlah kesempatan mengatakan, pembangunan masjid terapung di atas danau buatan di Gedebage ditargetkan dimulai bersamaan dengan hari jadi Provinsi Jabar.
        
"Mudah-mudahan 19 Agustus," katanya di Gedung Sate, 28 Maret 2016, seraya mengatakan sudah memilihkan nama untuk masjid yakni Al-Jabbar.
   
Menurut dia, nama itu sengaja dipilih karena mirip dengan singkatan untuk Jawa Barat, juga ilmu matematika "aljabar". Konsep arsitektur masjid terapung itu dipilihkan oleh Wali Kota Bandung M Ridwan Kamil menggunakan rumus matematika.
   
Gubernur Jabar memang meminta sejumlah fasilitas ada di dalamnya, termasuk museum merujuk di Mekkah dan Madinah tadi.
       
Pemerintah provinsi membiayai pembebasan lahan dan pembangunan fisik masjid yang dirancang dibangun dalam dua tahun itu. "Total (anggarannya) sekitar Rp500 miliar," kata dia.

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016