Antarajabar.com - Sebanyak 13.000 pelajar dari kelas 1 sampai 6 tingkat SD di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, tercatat belum bisa membaca, kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon Asdullah Anwar.
"Ada sebanyak 13.000 pelajar tingkat Sekolah Dasar (SD/MI) yang belum bisa membaca, untuk itu pihaknya bekerjasama dengan USAID Prioritas untuk melatih para guru kelas awal," kata Asdullah di Cirebon di Jumat.

Sementara itu Koordinator USAID Prioritas Kabupaten Cirebon Firdaus mengatakan pendidikan kelas awal itu kekurangan sarana dan prasarana penunjang seperti buku-buku bacaan cerita.

Juga setiap guru tidak mempunyai metode yang jelas sesuai anak didik, sehingga tidak paham mengajarkan dan itu tidak efektif menarik anak didik agar bisa membaca.

"Kami akan mendukung pelatihan dan buku-buku yang dibutuhkan anak didik untuk memudahkan membaca," katanya.

Ia menuturkan untuk mengatasi buta aksara, pertama adalah antar guru kelas tidak boleh saling menyalahkan kenapa anak didik itu tidak bisa membaca.

Selain itu juga kedepan Disdik bakal mengadakan "coaching clinic" atau les yang dilaksanaka pada saat istirahat ataupun sebelum pulang sekolah.

"Untuk memberantas buta aksara yang terjadi pada anak didik kelas awal, Disdik Kabupaten Cirebon bekerjasama dengan Usaid Prioritas akan membuat program Buku Bacaan Berjenjang (B3)," tambahnya.

Pewarta:

Editor : Imansyah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016