Antarajabar.com - Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jawa Barat mengusulkan moratorium izin pembangunan di Kawasan Bandung Utara (KBU) sebagai upaya mencegah kerusakan alam yang semakin parah di wilayah tersebut.
        
"Harus dicatat bahwa saat ini kerusakan lingkungan di wilayah KBU sudah sangat parah. Karenanya kami mengusulkan untuk dilakukan moratorium, seluruh perizinan di KBU," kata Kepala BPLHD Jawa Barat Anang Sudarna di Bandung, Rabu.
        
Ia menyontohkan salah satu kasus terbaru kerusakan alam di Kawasan Bandung Utara adalah longsor di Kampung Ciosa, RT02/07, Desa Mekarsaluyu, Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung, yang terjadi akibat pergerakan tanah di kawasan Mountain View Golf Club yang berlokasi di Jalan Dago Pakar Raya Bandung.
        
Ia menuturkan berdasarkan informasi yang diperolehnya  longsor di kawasan tersebut diakibatkan penimbunan mata air di lokasi tersebut.
        
Menurut Anang dalam waktu dekat ini pihaknya akan melakukan pemilihan terkait usulan pembangunan di Kawasan Bandung Utara yakni pembangunan diri sendiri, itu dibedakan dengan pembangunan komersial.
        
"Dan untuk sementara untuk komersial ditangguhkan dulu. Dalam hal itu kita akan dilaporkan ke gubernur nanti malam," kata dia.
        
Kawasan Bandung Utara, kata Anang, harus mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah baik pemerintah provinsi atau kabupaten/kota yang wilayahnya masuk dalam kawasan ini.
        
"Sehingga kami menghimbau kepada bupati, wali kota untuk memperketat perijinan bangunan di kawasan bandung utara. Khusus bupati atau wali kota, Kita menghimbau untuk mengkaji lebih seksama dalam pemberian izin. Termasuk juga adakan pengawasan pemantauan lebih intensif," katanya.
        
Sementara itu terkait longsor di Kawasan Dago Resort, lanjut Anang, pihaknya telah melakukan penyelidikan kembali tadi pagi dan hasil penyelidikan sementara diketahui kalau bencana longsor itu disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan kondisi tanah dilokasi yang sudah jenuh.
        
"Jadi  di sana lapisan kedap air, di kawasan tersebut banyak mata air, dibelah sungai kecil, mungkin sebagian mata air tertutup oleh pembangunan jalan untuk pembangunan lapangan golf," kata dia.
        
Pihaknya berharap masyarakat yang berada di Kawasan Bandung Utara bisa lebih waspada terhadap kemungkinan terjadinya longsor susulan apalagi kondisi hujan terus deras.
        
"Kalau kita lihat, posisi longsor ke permukiman warga cukup dekat yakni  sekitar 100 meter. Memang tidak terjal tapi kalau ini bergeser mungkin tidak dalam kecepatan tinggi. Di sana ada dua RT sekitar 60 rumah tangga. Solusinya tingkatkan kewaspadaan masyarakat di sana atau lakukan penataaan aliran air dari mata air mata air di sana, pengembang harus lakukan itu buat saluran," katanya.

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016