Antarajabar.com - Dua ratusan jiwa korban bencana alam pergerakan tanah di Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, mengosongkan rumahnya dan memilih mengungsi ke rumah saudara dan tetangga yang lebih aman dari bahaya bencana.

"Bencana pergerakan tanah yang melanda Desa Payungagung itu menyebabkan 200 jiwa dari 42 keluarga terpaksa harus mengungsi," kata Kepala Desa Payungagung, Yayan kepada wartawan, Selasa.

Ia menuturkan bencana pergerakan tanah itu sudah mulai menyebabkan kerusakan pada bangunan rumah warga.

Ia menyebutkan ada tiga rumah warga yang tiba-tiba rusak akibat pergerakan tanah yang terjadi, Jumat (11/3).

"Sudah ada tiga rumah warga yang terpaksa dikosongkan akibat pergerakan tanah di Dusun Pamekaran," kata Yayan.

Ia menyampaikan pergerakan tanah hingga saat ini masih dirasakan warga, terutama setelah turun hujan.

Pihaknya sudah melaporkan peristiwa itu ke Pemerintah Kabupaten Ciamis dengan harapan dapat segera melakukan penanggulangan.

"Sampai saat ini pergerakan tanah masih dirasa bergerak, kami sudah melaporkan masalah ini ke pemkab," katanya.

Ia menyebutkan ada 58 rumah yang dihuni 62 keluarga terancam bahaya bencana alam, 42 keluarga sudah mengungsi, sisanya masih bertahan di rumahnya masing-masing.

Yayan menyampaikan warga yang terkena dampak bencana mengharapkan kepastian dari pemerintah tentang layak dan tidaknya kawasan tersebut dijadikan pemukiman penduduk.

"Warga menunggu kepastian dari pemerintah, apakah daerahnya itu masih bisa ditempati atau tidak bisa," katanya.


Pewarta: Feri Purnama

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016