Peneliti Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran (Unpad) Nita Fitria memperkenalkan inovasi sepatu berbasis antropometri yang dapat menjaga kondisi kesehatan tubuh saat menjalankan aktivitas fisik yang berat.

Nita mengungkapkan, sepatu yang dihasilkan dalam penelitian tersebut diproduksi melalui proses antropometri, yaitu pengukuran secara khusus terhadap bagian tubuh manusia yang bertujuan agar sepatu yang digunakan benar-benar sesuai dengan ukuran kaki.

“Nah karena dalam penelitian ini berkaitan dengan sepatu maka fokus pada kaki ya jadi nanti kita ukur secara custom. Yang dilihat adalah bagaimana panjangnya, lebarnya kemudian lingkar dan tingginya,” kata Nita di Bandung, Senin.

Nita mengatakan, setelah pengukuran, sepatu kemudian diproduksi dengan bahan dan perencanaan khusus, agar sesuai dengan kebutuhan penunjang aktivitas yang berat, sekaligus menjaga kesehatan dengan cara mengurangi kadar asam laktat yang diproduksi selama beraktivitas.

“Sepatu yang dihasilkan melalui hibah penelitian Kedai Reka Kampus Merdeka tersebut kemudian diperkenalkan dengan merek CNS, yang merupakan akronim dari Comfort and Safety,” kata dia.

Dia mengatakan, penelitian ini bermula dari keresahan dirinya akan kondisi kesehatan perawat di rumah sakit yang kerap tidak diperhatikan secara baik. Pasalnya, perawat kerap melakukan aktivitas kerja yang berat dan dalam waktu yang panjang setiap harinya.

“Kalau berdasarkan data, predikat masalah musculoskeletal disorder atau penyakit terhadap gangguan pada otot dan tulang itu, yang tertinggi juaranya pada perawat,” kata Nita.


Dirinya menjelaskan, ketika melakukan aktivitas fisik, kaki adalah salah satu bagian yang menjalankan kerja paling berat karena terus menopang badan. Padahal, kelelahan pada kaki dalam jangka panjang juga dapat mempengaruhi kondisi kesehatan tubuh secara keseluruhan.

“Kami pun mendapat 100 orang perawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin Kota Bandung untuk mencoba, bagaimana sepatu antropometri ini memberikan kontribusi terhadap aktivitas dan kesehatan perawat,” katanya.

Lebih lanjut, Nita mengatakan uji coba terhadap perawat di RSHS Bandung yang dilakukan selama tiga pekan pun berbuah hasil yang baik. Saat dilakukan tes darah, kadar asam laktat yang ditemukan pada perawat yang menggunakan sepatu CNS berkurang signifikan dari 22,48 mg/dl menjadi 16,27 mg/dl.

Untuk memproduksi sepatu CNS, lanjut dia, tim peneliti Fakultas Keperawatan Unpad bekerja sama dengan mitra produsen home industry lokal di Cibaduyut, Bandung, yaitu Miski Aghnia Corporation atau MACo.

Nita menyampaikan bahwa kerja sama dengan produsen lokal menunjukkan bahwa kualitas sepatu buatan lokal juga mampu bersaing dengan berbagai merek-merek ternama.

“Nah, selain itu, bukan hanya sekadar dari sisi kebutuhan keuntungan dari home industry lokal, melalui sepatu ini kami juga ingin menyampaikan edukasi secara akademik ilmiah,” katanya.

 

Pewarta: Rubby Jovan Primananda

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2025