Antarajabar.com  - Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa menyatakan perusahaan asal Tiongkok yakni Commercial Aircraft Corporation of China mengajukan minat berinvestasi di kawasan aerocity Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati, Kabupaten Majalengka.

"Produsen pesawat asal China tersebut menjajaki kemungkinan membuka pusat maintenance, repair, and overhaul (MRO) di bandara tersebut," kata Iwa Karniwa di Bandung, Minggu.

Ia mengatakan COMAC meminta Pemprov Jabar bisa memfasilitasi minat investasi ini terutama terkait kepastian ketersediaan lahan di aerocity dan kawasan dekat Bandara Kertajati.

"Pihak COMAC ingin diakomodir lahan, di mana untuk tahap I butuh 43 hektar karena akan diarahkan bisa merawat 200 pesawat," katanya.

Menurut dia, berdasarkan pemaparan perusahaan tersebut kebutuhan lahan awalnya seluas 13 hektaer berada di dekat bandara.

Akan tetapi, lanjut Iwa, setelah menghitung peluang diperlebar menjadi 43 hektare dan kebutuhan lahan akan disesuaikan dengan kebutuhan layanan COMAC.

"Pihak COMAC sudah memiliki hitungan di Kertajati dan mereka membidik industri MRO di sana karena dianggap dari segi geografis Bandara Kertajati lebih strategis bagi kawasan Asia Tenggara dan Asia," ujarnya.

Dirinya memastikan awalnya produsen pesawat penumpang ini terlebih dulu membidik Singapura atau Australia sebagai pusat perawatan pesawat.

"Provinsi Jabar dianggap potensial padahal awalnya basis MRO direncanakan di Singapura dan Australia," katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan karena masih penjajakan maka COMAC belum membuka angka investasi pasti yang akan digelontorkan.

"Tapi dengan kebutuhan lahan tahap pertama dan jumlah pesawat yang bisa dilayani dan saya memprediksi nilai investasi akan sangat besar. Bisa triliunan rupiah," ujarnya.




Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016