Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengalokasikan anggaran biaya tidak terduga (BTT) sebesar Rp20 miliar tahun anggaran 2025 yang salah satu penggunaannya untuk penanganan bencana alam dan kondisi darurat lainnya.

"Kita dialokasikan di angka Rp20 miliar, jadi untuk BTT Rp20 miliar," kata Sekretaris Daerah Pemkab Garut Nurdin Yana kepada wartawan di Garut, Rabu.

Ia menuturkan, alokasi besaran anggaran BTT tahun 2025 itu disesuaikan dengan kemampuan anggaran pemerintah daerah untuk kesiapan apabila ada kebutuhan mendesak seperti penanganan bencana alam.

Besaran anggaran tersebut, kata dia, sama seperti tahun anggaran sebelumnya 2024 yang sebagian besar digunakan untuk kemanusiaan di antaranya penanggulangan bencana alam.

Ia berharap BTT yang dialokasikan itu cukup untuk kebutuhan dana darurat, dan tentunya diharapkan tidak terjadi bencana alam melanda Kabupaten Garut selama 2025.

"Kita berharap jangan sampai ada bencana," katanya.

Ia mengungkapkan, Pemkab Garut juga saat ini menitipkan anggaran di BTT tahun 2025 untuk kesiapan anggaran program makan gratis bergizi yang besaran akumulasi totalnya mencapai Rp50 miliar.


Pemkab Garut, kata dia, menganggarkan dana tersebut sesuai dengan instruksi pemerintah pusat dari Kementerian Keuangan dan Kementerian Dalam Negeri agar pemerintah daerah menyiapkan anggaran untuk program makan gratis.

"Kita juga mempersiapkan terkait kesiapan nanti untuk makan gratis, jadi kita di situ juga ada, sehingga akumulasi kita di angka katakanlah Rp50 miliaran," katanya.

Ia menegaskan besaran anggaran yang disiapkan dalam BTT itu rinciannya yang Rp20 miliar untuk penanggulangan darurat seperti bencana alam, dan sisanya menitipkan anggaran di BTT untuk nanti persiapan makan gratis.

"Untuk bencana itu Rp20 (miliar), itu (selain Rp20 miliar) adalah angka yang bisa dimainkan untuk kepentingan kalau besok lusa ada gerakan makan gratis," katanya.

 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2025