Rumah Sakit Umum Daerah Sayang Cianjur, Jawa Barat, memiliki Catheter Lab untuk pasien dengan penyakit jantung sehingga tidak perlu jauh berobat ke rumah sakit luar kota yang ditargetkan sudah beroperasi pada Mei 2025.

Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur, Rabu, mengatakan pembangunan Cath Lab nantinya akan ditunjang dengan alat dan tenaga medis atau dokter spesialis jantung yang memadai sehingga berbagai pelayanan kesehatan dapat dilakukan di RSUD Sayang.

"Saat ini proses pembangunan sedang berjalan dan diharapkan sudah dapat beroperasi di bulan Mei, sehingga masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan jantung tidak perlu keluar kota, termasuk memasang ring di jantung," katanya.

Selama ini, ungkap dia, sebagian besar masyarakat yang memiliki keluhan jantung berobat ke luar kota seperti Bandung dan Jakarta, sehingga membutuhkan biaya lebih termasuk bagi penunggu pasien.

Terlebih saat ini RSUD Sayang ditargetkan menjadi rumah sakit internasional yang dapat melayani pasien dengan berbagai jenis penyakit termasuk yang sudah ada seperti pemeriksaan kanker melalui pengobatannya berupa operasi, kemoterapi dan hipnoterapi.

"Seiring peningkatan pelayanan kesehatan yang diberikan termasuk banyaknya pasien memeriksakan diri ke RSUD Cianjur, kami minta rumah sakit dapat lebih memberikan berbagai pelayanan terbaik guna mencapai status rumah sakit internasional," katanya.


Dia menjelaskan terkait status rumah sakit internasional yang menjadi cita-cita Pemkab Cianjur, mendukung penuh segera terwujud seiring dukungan yang diberikan Kemenkes RI, sehingga pemerintah daerah menyiapkan sumber daya manusianya.

Bahkan pihaknya akan menjalin koordinasi dengan sejumlah kementerian lain di pusat, untuk membantu pendanaan dan penyediaan alat kesehatan berstandar internasional serta melakukan studi tiru ke sejumlah RSUD yang sudah lebih dulu bertaraf internasional.

"Kami sedang menyiapkan sumber daya manusia berkualitas dan peralatannya sesuai dengan kemampuan, kami akan menjalin kerja sama dengan pihak luar karena ini tidak bisa dilakukan hanya mengandalkan APBD,” katanya.

 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2025