Pemerintah Kota Bandung mengungkapkan Universal Health Coverage (UHC) di Kota Bandung telah mencapai 99,62 persen, sehingga memastikan seluruh masyarakat bisa memiliki akses yang sama terhadap layanan kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian, mengatakan, pencapaian ini sebagai langkah besar dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang inklusif dan merata.

“Sebanyak 2.569.985 jiwa dari total 2.579.837 penduduk Kota Bandung kini telah terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan. Hal itu membuat Kota Bandung berhasil mencapai status UHC 99,62 persen,” kata Anhar di Bandung, Jumat.

Ia mengungkapkan UHC merupakan salah satu hal yang sangat positif bagi masyarakat terutama Kota Bandung untuk memberikan jaminan serta kemudahan akses layanan kesehatan di berbagai fasilitas.

“Namun kami tidak akan berhenti di sini. Fokus kami ke depan adalah meningkatkan kualitas pelayanan dan memperluas kerja sama dengan fasilitas kesehatan,” katanya.

Anhar menjelaskan saat ini Kota Bandung memiliki 33 rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, namun lima di antaranya belum terintegrasi sepenuhnya untuk layanan UHC, yakni RS Bedah Halmahera Siaga, RSIA Melinda, RSIA Limijati, RSIA Graha Bunda, dan RS Mata BEC.

Selain itu, 80 UPTD Puskesmas di Kota Bandung juga telah siap melayani masyarakat sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP).


“Upaya untuk meningkatkan kerja sama dengan fasilitas kesehatan terus dilakukan. Kami juga mendorong agar rumah sakit yang belum bergabung segera melengkapi proses administrasinya,” kata dia.

Dengan UHC, kata dia, seluruh lapisan masyarakat di Kota Bandung yang terdaftar menjadi peserta BPJS Kesehatan memiliki akses yang sama terhadap layanan kesehatan dan tidak harus khawatir dengan biaya ketika sakit.

“Dengan status UHC, kami ingin memastikan tidak hanya akses yang terjamin, tetapi juga mutu pelayanan kesehatan yang terus meningkat,” kata Anhar.

 

Pewarta: Rubby Jovan Primananda

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2025