Antarajabar.com - Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat dr Ikhwan Fauzi meminta kepada Dinas Kesehatan Provinsi Jabar dan tingkat kabupaten/kota untuk proaktif mensosialisasikan tentang bahaya virus Zika, yang penularannya melalui nyamuk Aedes Aegypti.

"Semua tenaga kesehatan di dinkes harus waspada dan lebih melakukan tindakan-tindakan yang proaktif terkait virus Zika ini karena gejalanya kan mirip dengan penyakit DBD," kata Ikhwan Fauzi, di Bandung, Kamis.

Ia juga meminta Pemprov Jabar melalui dinas kesehatannya agar tidak menyepelekan virus Zika Yang telah menyebar di 24 negara dan wilayah di Amerika, terlebih jika menyerang ibu hamil.

"Ini kan penularannya selain lewat nyamuk juga melalui hubungan seksual. Dan jika terkena ibu hamil, virus ini bisa menyerang janinnya yang bisa mengakibatkan bayi yang lahir dengan kepala kecil (microcephaly)," kata dia.

Oleh karena itu, Ikhwan mengimbau jika wanita hamil terserang gelaja penyakit DBD seperti suhu tubuh panas secara terus menerus selama beberapa hari agar memeriksakan diri ke puskesmas, klinik atau rumah sakit terdekat.

Menurut dia, pencegahan virus Zika ini bisa dengan cara menerapkan pola hidup bersih dan sehat seperti dengan melakukan gerakan 3 M (menutup, menguras dan mengubur) dan jika diperlukan bisa dilakukan juga fogging.

"Tapi kami imbau agar masyarakat tidak perlu kawatir, yang terpenting itu masyarakat harus tetap menjaga kebersihan lingkungan hidup dan menjaga daya tahan tubuh," kata dia.

Selain itu, lanjutnya, ia juga mengimbau kepada masyarakat agar menggalangkan kembali kader juru pemantau jentik (jumantik).

Walaupun belum ditemukan kasus virus Zika di Jawa Barat, Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengimbau warganya agar tetap waspada dan meminta kepada Dinas Kesehatan dan jajaran sigap mengantisipasi hal tersebut.

"Memang ada satu di Jambi tapi sudah sembuh total. Insya Allah di Jabar tiak ada," kata Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Iwa Karniwa.

Iwa meminta masyarakat Jawa Barat untuk memulai hidup sehat dan bersih serta selalu jaga fisik dan kesehatan karena pada umumnya penyakit bersumber dari psikologis dan psikis yang lemah. 


Pewarta: ajats

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016