Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) menggandeng kelompok petani tebu di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, dalam upaya mencegah peredaran dan penyalahgunaan narkoba di daerah tersebut.

Kepala BNN RI Marthinus Hukom dalam keterangannya di Majalengka, Selasa, mengatakan fenomena penyalahgunaan narkoba kini mulai menyasar ke kalangan petani, yang berpotensi melemahkan perekonomian dan ketahanan pangan.

Atas dasar tersebut, BNN RI hadir langsung di tengah masyarakat, termasuk kelompok petani, untuk membentengi secara moral dan membangkitkan kesadaran agar mereka tetap produktif tanpa sedikit pun menyentuh narkoba.

“Petani adalah tulang punggung ekonomi. Ketika mereka terpapar narkoba, ketahanan pangan kita ikut terancam. Kami hadir untuk membentengi mereka secara moral dan meningkatkan kesadaran agar tetap produktif tanpa tergoda narkoba,” ujarnya.

Ia mengimbau masyarakat dan petani di Majalengka, agar tidak terprovokasi oleh propaganda bandar narkoba yang mengklaim bahwa narkoba dapat meningkatkan produktivitas kerja.

Padahal, lanjut Marthinus, penggunaan barang tersebut justru bisa menimbulkan kerugian besar untuk diri sendiri maupun orang lain.

Ia menuturkan BNN menerapkan dua strategi utama, yakni supply reduction untuk menekan masuknya narkoba, serta demand reduction dengan memperkuat ketahanan masyarakat agar tidak menggunakan narkoba.

“Kami memiliki lima strategi besar untuk mengatasi peredaran narkoba meliputi kolaborasi lintas sektor, peningkatan kemampuan intelijen, penguatan masyarakat pesisir dan wilayah perbatasan, kerja sama dengan negara-negara tetangga, serta pendekatan tematik pada daerah rawan,” ujarnya.


Berdasarkan survei BNN pada 2023, prevalensi penyalahgunaan narkoba di Indonesia tercatat 1,73 persen atau setara dengan 3,33 juta orang, menurun dari 1,95 persen pada tahun sebelumnya.

Marthinus menegaskan upaya pencegahan menjadi program prioritas, untuk melindungi para petani, generasi muda dan semua elemen masyarakat dari ancaman penyalahgunaan narkoba.

“Maka hari ini kami hadir di sini (Majalengka) untuk memperkuat masyarakat dari ancaman tersebut,” tuturnya.

Dalam kegiatan BNN RI di Majalengka, Jawa Barat, terdapat ratusan petani dari Desa Amis, Tunggul Payung, Tugu, dan Sumber Wetan yang berikrar menjadi petani tebu anti narkoba.

Mereka juga mengikuti pelatihan keterampilan, untuk meningkatkan produktivitas sehingga tidak terpengaruh dengan penggunaan narkoba.

Pada acara tersebut, BNN RI memberikan penghargaan kepada sejumlah pihak seperti Direktur Utama PG Rajawali II Jatitujuh, Penjabat Bupati Majalengka, dan lainnya sebagai apresiasi atas dukungan terhadap program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).


 

Pewarta: Fathnur Rohman

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024