Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menggencarkan program Gerakan Pangan Murah (GPM) di sejumlah desa dan kelurahan untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok serta mengendalikan laju inflasi selama Desember 2024.
“Sejauh ini program GPM yang sudah dilaksanakan ada di 22 titik. Kegiatan ini menjadi strategi kami dalam mengendalikan laju inflasi menjelang akhir 2024,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cirebon Hilmy Riva’i di Cirebon, Jumat.
Baca juga: Pemkab Cirebon menambah desa ramah disabilitas dukung inklusi sosial
Menurut dia, program GPM menjadi langkah konkret pemerintah daerah untuk memastikan kebutuhan pokok masyarakat tetap terjangkau, terutama menjelang momen libur akhir tahun dan hari besar keagamaan.
Hilmy menjelaskan, dalam pelaksanaan GPM, masyarakat dapat membeli bahan pangan berkualitas dengan harga jauh lebih murah, dibandingkan dengan komoditas yang dijual di pasaran.
“Komoditas penting seperti beras, minyak goreng, daging, bawang merah, bawang putih dan tepung terigu selalu dijual di GPM. Harganya lebih murah, dengan selisih Rp2.000 sampai Rp5.000 dibandingkan harga pasar,” ujarnya.
Ia mengemukakan bahwa dengan mengintensifkan program GPM, angka inflasi di Kabupaten Cirebon saat ini berhasil dijaga di bawah 2 persen, bahkan mendekati deflasi.
Meski demikian, Pemkab Cirebon tetap proaktif mengantisipasi potensi lonjakan permintaan masyarakat dengan memastikan ketersediaan bahan pangan di pasaran.
“Ini adalah bagian dari upaya kami untuk menstabilkan harga di pasar, sekaligus mengurangi tekanan inflasi yang biasanya meningkat di penghujung tahun,” katanya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Cirebon Erus Rusmana menambahkan bahwa GPM tidak hanya membantu menstabilkan harga, tetapi juga mendekatkan distribusi pangan kepada masyarakat.
Ke depan, lanjut dia, program GPM juga akan didukung alokasi 20 persen anggaran dana desa agar seluruh wilayah di Kabupaten Cirebon terbebas dari kerawanan pangan.
“Dengan harga yang lebih rendah dari pasar, masyarakat bisa memenuhi kebutuhan pokok tanpa harus pergi jauh ke pasar besar,” ujarnya.
Dia menyampaikan bulan Desember 2024 menjadi fokus perhatian Pemkab Cirebon, karena periode ini kerap diiringi dengan kenaikan harga bahan pangan akibat peningkatan konsumsi.
Oleh karena itu, pihaknya bekerja sama dengan Bulog, sektor swasta dan aparat TNI-Polri guna memastikan distribusi bahan pangan berjalan lancar.
"Selain menjaga pasokan hingga akhir tahun, kami berencana memperluas cakupan GPM pada tahun 2025 dengan menambah titik-titik distribusi,” ucap dia.
Baca juga: Pemkab Cirebon fokus meningkatkan kualitas produksi garam Losari
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024