Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, telah memetakan tiga wilayah pesisir di daerahnya yang berisiko terkena banjir rob, untuk keperluan asesmen data serta program mitigasi.

Sub Koordinator Kebencanaan Ahli Muda BPBD Kabupaten Cirebon Juwanda di Cirebon, Kamis, mengatakan hasil pemetaan itu menunjukkan bahwa Kecamatan Losari, Mundu dan Gebang menjadi wilayah yang paling rawan terkena dampak banjir rob.

Baca juga: Pemkab Cirebon bentuk Forikan untuk peningkatan konsumsi ikan

Dia menjelaskan banjir rob pernah melanda wilayah itu beberapa tahun lalu. Meski kondisi serupa juga terjadi di sejumlah lokasi di Cirebon, tetapi dampaknya tidak separah pada tiga wilayah tersebut.

“Kami memetakan dulu wilayah yang berpotensi atau rawan dilanda banjir rob. Hasilnya tiga lokasi itu yang cukup rawan. Data ini kami himpun untuk melakukan upaya mitigasi dan penanganannya,” ujarnya.

Juwanda menyebutkan saat ini risiko banjir di wilayah pesisir semakin tinggi akibat kiriman air dari hulu, terutama dari daerah tetangga.

Menurutnya, saat kiriman air ini bertemu dengan banjir rob, dampaknya dapat menjadi lebih serius dan bisa mengganggu aktivitas warga setempat.

“Ini tantangan besar dalam mitigasi bencana, terutama saat dua faktor ini terjadi bersamaan. Diperlukan program jangka panjang guna mengurangi potensi banjir rob,” katanya.

Ia mengatakan beberapa program mitigasi dan penanggulangan peristiwa banjir rob saat ini sudah dilakukan. Misalnya dengan membentuk desa tangguh bencana untuk meningkatkan kapasitas warga dalam mengenali ancaman, mengorganisasi sumber daya hingga mampu mengurangi risiko bencana.

“Pembentukan desa tangguh bencana ini termasuk program jangka panjang. Jadi kami memberdayakan masyarakat dalam penanganan risiko banjir rob,” ujarnya.


Lebih lanjut, dia menyampaikan BMKG juga sudah mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana hidrometeorologi, termasuk banjir rob dan angin kencang seiring dimulainya musim penghujan.

Juwanda menambahkan saat ini pemerintah daerah pun terus mengupayakan normalisasi aliran sungai di sejumlah titik rawan banjir, terutama di kawasan Cirebon timur.

“Dengan peta risiko yang jelas dan langkah mitigasi yang terus diperkuat, kami berharap dapat mengurangi dampak banjir yang kerap mengancam masyarakat pesisir," ucap dia.

Baca juga: Pemkab Cirebon salurkan BLT senilai Rp1,78 miliar untuk 2.550 buruh rokok

Pewarta: Fathnur Rohman

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024