Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menggencarkan penerapan pengolahan sampah mandiri mulai dari tingkat RT sebagai upaya menekan penumpukan sampah di tempat pembuangan sampah sementara dan tempat pembuangan akhir sampah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Cianjur Komarudin di Cianjur, Rabu, mengatakan meski TPAS Mekarsari di Kecamatan Cikalongkulon baru beroperasi, namun tonase sampah yang masuk setiap hari bertambah jumlahnya dibandingkan di TPAS Pasirsembung dari 4 ton per hari menjadi 6 ton lebih.
Baca juga: DLH Cianjur melakukan pemetaan sampah dari makan siang gratis
"Ini menjadi tanggung jawab bersama agar usia TPAS Mekarsari panjang, perlu dilakukan pengolahan sampah mandiri mulai dari tingkat RT, sehingga saat dibuang ke TPAS jumlahnya tidak terus meningkat," katanya.
Pengolahan sampah di lingkungan tempat tinggal warga melibatkan aparatur desa, kecamatan dan RT/RW setempat, serta relawan penggerak hidup sehat tanpa sampah, dimana warga terlebih dahulu memilih sampah yang dapat didaur ulang dan dijadikan kompos sebelum dibuang.
Sampah yang dibawa petugas setiap harinya sudah terlebih dahulu dipilah untuk mengurangi tonase yang masuk ke TPAS Mekasari, sehingga umur tempat pembuangan akhir sampah dapat berlangsung lama dan tumpukan sampah tidak menggunung.
"Kami berharap warga di setiap lingkungan tempat tinggal termasuk perumahan sudah memilah sampah sebelum diangkut petugas, sehingga tonase sampah yang masuk ke TPAS dapat berkurang," katanya.
Hingga saat ini, tutur dia, pihaknya masih menunggu tuntas pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di kawasan TPAS Mekarsari di Kecamatan Cikalongkulon sebelum akhir tahun 2024, sehingga permasalahan sampah di Cianjur dapat teratasi.
Sejak beroperasi beberapa bulan lalu, TPAS Merkarsari belum dapat melakukan pengolahan sampah terpadu karena belum memiliki sarana dan prasarana penunjang termasuk bangunan untuk pengolahan.
"Setelah tuntas pembangunan TPST diproyeksikan menjadi tempat pemilahan, penggunaan ulang, daur ulang, pengolahan, dan pemrosesan akhir sampah sebanyak 240-500 ton per hari," katanya.
Sesuai kontrak kerja pembangunan TPST Mekarsari meliputi infrastruktur jalan, pembangunan gedung dan perataan lahan termasuk pembangunan TPST yang berdiri di lahan sisa dari TPAS Mekarsari yang memiliki luas 20 hektare.
Bahkan saat ini, pihaknya baru menumpuk sampah dari lingkungan masyarakat perkotaan dengan jumlah sekitar 6 ton per hari di lahan seluas 1.200 meter di samping TPAS Mekarsari dan belum dilakukan pengolahan karena keterbatasan sarana dan prasarana penunjang.
Baca juga: Cianjur targetkan pembangunan TPST tuntas akhir tahun
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024