Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat memerintahkan seluruh dinas dan organisasi perangkat daerah (OPD) serta masyarakat membantu penanganan cepat ketika terjadi bencana seiring status darurat bencana yang sudah ditetapkan sejak satu pekan terakhir.
Plt Bupati Cianjur Tb Mulyana Syachrudi di Cianjur, Minggu, mengatakan tingginya curah hujan disertai angin kencang dan petir beberapa hari terakhir dapat memicu terjadinya bencana alam seperti banjir, longsor, pohon tumbang, dan pergerakan tanah.
"Ini harus menjadi perhatian seluruh lapisan masyarakat termasuk dinas dan OPD di lingkungan Pemkab Cianjur, guna melakukan penanganan cepat bersama ketika terjadi bencana serta antisipasi sebelum terjadi bencana," katanya.
Sejak beberapa hari terakhir pihaknya sudah menetapkan status siaga bencana di Cianjur. Hal tersebut dilakukan agar berbagai lapisan masyarakat termasuk dinas dan OPD meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana meski pihaknya berharap tidak ada bencana yang terjadi.
Namun seiring diterapkannya status tersebut, diharapkan berbagai lapisan masyarakat dapat melakukan berbagai langkah termasuk evakuasi saat melihat tanda alam akan terjadinya bencana di lingkungan tempat tinggal dengan mengutamakan keselamatan jiwa.
"Kami sudah meminta BPBD Cianjur menyiagakan seluruh relawan guna melakukan pengawasan, pelaporan dan melakukan langkah antisipasi termasuk melakukan evakuasi ketika melihat tanda alam akan terjadi bencana di wilayahnya masing-masing," katanya.
Kepala Pelaksana BPBD Cianjur Asep Sukmana Wijaya mengatakan sebagian besar wilayah Cianjur masuk dalam zona merah bencana tertinggi di Jabar, sehingga warga harus meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan serta segera mengungsi ketika melihat tanda alam akan terjadi bencana saat hujan turun deras.
Bahkan beberapa hari terakhir, Pemkab Cianjur sudah menetapkan status siaga bencana di seluruh wilayah Cianjur, seiring tingginya curah hujan dan cuaca ekstrem yang melanda mulai dari wilayah utara hingga selatan.
"Status siaga bencana dilakukan karena seiring curah hujan tinggi dan cuaca ekstrem memicu terjadinya bencana alam banjir dan longsor seperti yang terjadi di jalan nasional penghubung antar kabupaten Bandung-Cianjur," katanya.
Bahkan pihaknya sudah melakukan kordinasi antardinas dan OPD untuk melakukan penanganan cepat ketika terjadi bencana alam di Cianjur, termasuk melakukan upaya pencegahan dan antisipasi jatuhnya korban jiwa saat terjadi bencana.
"Kami sudah koordinasikan dengan dinas, OPD, kecamatan dan desa guna melakukan berbagai upaya pencegahan, antisipasi sampai dengan penanganan cepat ketika terjadi bencana, meski kami berharap tidak ada bencana yang terjadi namun sudah siap dan waspada," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
Plt Bupati Cianjur Tb Mulyana Syachrudi di Cianjur, Minggu, mengatakan tingginya curah hujan disertai angin kencang dan petir beberapa hari terakhir dapat memicu terjadinya bencana alam seperti banjir, longsor, pohon tumbang, dan pergerakan tanah.
"Ini harus menjadi perhatian seluruh lapisan masyarakat termasuk dinas dan OPD di lingkungan Pemkab Cianjur, guna melakukan penanganan cepat bersama ketika terjadi bencana serta antisipasi sebelum terjadi bencana," katanya.
Sejak beberapa hari terakhir pihaknya sudah menetapkan status siaga bencana di Cianjur. Hal tersebut dilakukan agar berbagai lapisan masyarakat termasuk dinas dan OPD meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana meski pihaknya berharap tidak ada bencana yang terjadi.
Namun seiring diterapkannya status tersebut, diharapkan berbagai lapisan masyarakat dapat melakukan berbagai langkah termasuk evakuasi saat melihat tanda alam akan terjadinya bencana di lingkungan tempat tinggal dengan mengutamakan keselamatan jiwa.
"Kami sudah meminta BPBD Cianjur menyiagakan seluruh relawan guna melakukan pengawasan, pelaporan dan melakukan langkah antisipasi termasuk melakukan evakuasi ketika melihat tanda alam akan terjadi bencana di wilayahnya masing-masing," katanya.
Kepala Pelaksana BPBD Cianjur Asep Sukmana Wijaya mengatakan sebagian besar wilayah Cianjur masuk dalam zona merah bencana tertinggi di Jabar, sehingga warga harus meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan serta segera mengungsi ketika melihat tanda alam akan terjadi bencana saat hujan turun deras.
Bahkan beberapa hari terakhir, Pemkab Cianjur sudah menetapkan status siaga bencana di seluruh wilayah Cianjur, seiring tingginya curah hujan dan cuaca ekstrem yang melanda mulai dari wilayah utara hingga selatan.
"Status siaga bencana dilakukan karena seiring curah hujan tinggi dan cuaca ekstrem memicu terjadinya bencana alam banjir dan longsor seperti yang terjadi di jalan nasional penghubung antar kabupaten Bandung-Cianjur," katanya.
Bahkan pihaknya sudah melakukan kordinasi antardinas dan OPD untuk melakukan penanganan cepat ketika terjadi bencana alam di Cianjur, termasuk melakukan upaya pencegahan dan antisipasi jatuhnya korban jiwa saat terjadi bencana.
"Kami sudah koordinasikan dengan dinas, OPD, kecamatan dan desa guna melakukan berbagai upaya pencegahan, antisipasi sampai dengan penanganan cepat ketika terjadi bencana, meski kami berharap tidak ada bencana yang terjadi namun sudah siap dan waspada," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024