Beberapa peristiwa humaniora terjadi di Indonesia, Senin (11/11), mulai dari usulan agar biaya pendidikan sekolah dasar (SD) digratiskan hingga Indonesia menargetkan menurunkan angka kematian balita akibat pneumonia menjadi tiga per seribu kelahiran hidup.
 
Berikut rangkuman berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca.
 
Waka Komisi X dorong pendidikan SD negeri dan swasta gratis

Wakil Ketua (Waka) Komisi X DPR RI MY Esti Wijayati mendorong pemerintah membuat kebijakan biaya pendidikan sekolah dasar (SD), baik negeri maupun swasta menjadi gratis.

"Mari kita berikan pendidikan gratis kepada masyarakat. Kalau tidak mampu sampai SMP secara keseluruhan, SD itu mestinya tidak peduli negeri atau swasta, harus gratis,” kata Esti dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (11/11).

Selengkapnya baca di sini.

 
Mendikdasmen terbuka terhadap wacana pengajuan UU Perlindungan Guru

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengatakan pihaknya terbuka terhadap wacana pengajuan Undang-Undang Perlindungan Guru jika memang diperlukan guna menekan kasus kriminalisasi terhadap guru.



Selengkapnya baca di sini.


Kemendes hadirkan platform P2KTD, permudah desa belanja pembangunan
Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) memudahkan desa dalam melakukan belanja untuk pembangunan dengan menghadirkan platform Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa (P2KTD).


Selengkapnya baca di sini.

Siswa pengungsi erupsi Lewotobi ikuti kegiatan pembelajaran darurat

Sejumlah siswa yang juga pengungsi bencana alam erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengikuti kegiatan pembelajaran di fasilitas sekolah darurat yang disiapkan di posko pengungsian.
"Di sekolah ini ada dua tempat pembelajaran yang disiapkan," kata Pengawas Pendidikan Dasar dan Menengah, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Flores Timur Yohanes Hegon Kelen di Posko Pengungsian Desa Lewolaga, Titehena, Flores Timur, Senin (11/11).


Selengkapnya baca di sini.

RI targetkan kematian balita akibat pneumonia turun pada 2030

Kementerian Kesehatan mengatakan, Indonesia memiliki target ambisius untuk menurunkan angka kematian balita akibat pneumonia menjadi tiga per seribu kelahiran hidup serta menurunkan insiden pneumonia berat pada balita sebesar 75 persen dibandingkan insiden pada 2019.


Dalam konferensi pers daring di Jakarta, Senin (11/11), Plt. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Yudhi Pramono menyebutkan bahwa pneumonia adalah penyakit infeksi pada paru-paru yang masih menjadi penyebab utama kesakitan dan kematian pada bayi dan anak-anak di dunia.

Selengkapnya baca di sini.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemarin, SD gratis hingga target turunkan kematian akibat 

Pewarta: Tri Meilani Ameliya

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024