Antarajabar.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyatakan proses pembebasan lahan seksi dua Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) yang memiliki panjang sekitar 60 km telah mencapai 83 persen.
       
"Iya terus dikebut (pembangunannya) untuk fase pertama seksi dua Tol Cisumdawu konstruksinya saat ini sudah 69 persen, sekarang kita sedang menginjak ke fase dua, seksi dua, di mana panjang km-nya 10,75 km. Dan pembebasan lahan seksi dua ini sudah mencapai 83 persen," kata Sekda Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa, di Bandung, Senin.
       
Ia menjelaskan seksi dua pembangunan Tol Cisumdawu terdiri dari dua fase, di mana untuk fase pertama seksi dua ini memiliki panjang sekitar 6,35 km.
       
"Sekarang kita sedang mengninjak ke fase dua, seksi dua, di mana panjang km-nya 10,75 km. Kemudian di dalam fase dua, seksi dua Tol Cisumdawu terdapat tunnel atau terowongan dengan panjang 472 meter," kata Iwa.
        
Pihaknya mengatakan total anggaran untuk seksi dua Tol Cisumdawu yang meliputi wilayah Rancakalong-Sumedang ini diperkirakan Rp4,57 triliun.
        
Menurut dia, sejumlah permasalahan yang dihadapi dalam proses pembangunan Tol Cisumdawu telah diselesaikan seperti keberadaan tanah kas desa dan tanah wakaf.
        
"Kepala Biro Pemerintahan Umum Pak Abas sedang melakukan konsolidasi terkait dengan tanah kas desa yang terkena proyek jalan tol seksi satu dan dua, dan sudah empat yang sedang diproses di Pemprov JawaBarat, segera akan kita tuntaskan," ujarnya.
        
Sementara untuk tanah wakaf, lanjut Iwa, total ada sembilan tanah wakaf yang terkait dengan pembangunan Tol Cisumdawu.
        
"Dua diantaranya ada di seksi satu yaknii SDN Cijulang, di Desa Pasir Garat Tanjung, Desa Pamulihan Kabupaten Sumedang, Desa Ciherang dan lain-lain," kata dia.
        
Iwa menuturkan terkait tanah wakaf tersebut pihaknya telah mengirimkan kepada Kementerian Agama RI.
        
"Suratnya sudah disampaikan oleh satker, nanti satker akan disampaikan ke pak irjen, dan pak irjen akan menyampaikan pada Sekjen Kementerian Agama," kata dia.

    


    

Pewarta: Ajats

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015