Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, mendorong regenerasi petani di daerahnya dengan menerapkan program sekolah lapang sebagai sarana untuk membina generasi muda agar tertarik pada sektor pertanian.
“Kami intensifkan program ini. Terbaru pada Kamis (31/10) kemarin sudah dilakukan di Kecamatan Kadugede, yang pesertanya terdiri dari perwakilan petani muda dan penyuluh pertanian,” kata Kepala DKPP Kabupaten Kuningan Wahyu Hidayah di Kuningan, Jumat.
Ia menjelaskan pada pelaksanaan program ini, setiap peserta diberikan pembekalan maupun pelatihan terkait pengetahuan praktis untuk sektor pertanian.
Adapun materi pembekalan itu, mulai dari teknik budi daya ramah lingkungan, manajemen usaha tani, hingga penerapan teknologi modern dalam pertanian.
Program ini, kata Wahyu, bertujuan juga memperkuat sinergisitas antara penyuluh dan petani muda untuk mendukung upaya ketahanan pangan di Kabupaten Kuningan.
“Melalui program sekolah lapang, petani muda di Kuningan memperoleh pendampingan langsung dari pemerintah sehingga mereka lebih siap dan berdaya saing,” ujarnya.
Menurutnya, peran generasi muda sangatlah penting dalam menjaga keberlanjutan sektor pertanian, khususnya pada komoditas pangan utama seperti beras, sayuran dan lainnya.
Khusus pada komoditas beras, ia mengungkapkan jumlah produksi di Kabupaten Kuningan baru mencapai 30.868 ton gabah kering panen (GKP) hingga September 2024.
“Regenerasi petani bukan sekadar pergantian generasi, tetapi juga untuk mendorong adaptasi terhadap inovasi dan teknologi baru di bidang pertanian,” tuturnya.
Sementara itu Penyuluh Pertanian Ahli Muda Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat Dindin Syawaludin Pratama mengapresiasi program tersebut, karena bisa memicu terjadinya regenerasi petani di Kuningan.
Pihaknya berharap program sekolah lapang ini dapat menjadi titik awal lahirnya petani-petani muda yang terampil dan inovatif, sehingga dapat membawa sektor pertanian Kabupaten Kuningan lebih baik lagi
Berdasarkan proyeksi Bappenas, tambah dia, minat generasi muda terhadap profesi petani dikhawatirkan akan terus menurun dalam 60 tahun mendatang.
“Program ketahanan pangan, energi, dan air sudah menjadi prioritas, seperti yang disampaikan Presiden. Regenerasi petani menjadi kunci penting untuk menjaga keberlanjutan ketahanan pangan,” ujar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024