Antarajabar.com - Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Cimahi, Jawa Barat mendorong pengembangan dan pelestarian wayang kulit Sunda dengan mengirimkan dalang muda berlatih ke sejumlah daerah di Pantura dan Jawa.
"Rencananya akan direkrut dalang muda untuk wayang kulit Sunda itu, kita kirim mematangkan kiprahnya dengan belajar ke wilayah Indramayu dan Cirebon, atau ke wilayah Jateng," kata Seksi Kebudayaan dan Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Cimahi Ares Rudiansyah di Bandung, Selasa.
Pengembangan pewayangan dan pedalangan di Kota Cimahi dilakukan sigergi dengan Perhimpunan Pedalangan Indonesia (Pepadi). Tahun 2015 Pepadi Cimahi melaksanakan program besar Rampak Dalang remaja dan dewasa berjumlah delapan dalang dalam rangka HUT Kota Cimahi.
Tahun 2016 akan diselenggarakan kembali dengan konsep baru namun tidak mengurangi karakteristik wayang golek serta lawak 'bobodoran'.
"Kami berharap bermunculan karakter-karakter baru di dunia pedalangan. Dalang Asep Sunandar Sunarya almarhum merupakan trend setter, dan ke depan diharapkan muncul kreator lainnya," kata Ares.
Ia mencontohkan, pengembangan dan inovasi wayang bermunculan seperti di televisi dengan muncul wayang dengan karakter Dedy Corbuzier, Doraemon dan AA Gym. Selain itu juga ada wayang kapsul.
"Itu inovasi dari kreativitas tapi tidak meninggalkan tradisinya seperti gamelan dan harus ada sinopsis Sundanya," kata Ares.
Ia berharap Pepadi Kota Cimahi bisa memunculkan dalang-dalang di masa depan dengan karakter khas Sunda. Pepadi Cimahi merupakan wadah untuk mengakomodasi para pedalang dan parawiaga yang dimotori Warki sebagai sesepuh.
Menurut Ares pedalang yang ada di Cimahi memiliki tiga generasi antara lain dalang kondang Mukhtar, Eka, Aep Sopandi, Iwan Setiawan Asep. Dalang remaja Andika putra sinden wayang Euis Setiawati.
"Ada beberapa dalang lulusan sekolah seni, kami berharap ke depan bisa muncul, dan bisa memunculkan inovasi dan kreasi baru," katanya menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015
"Rencananya akan direkrut dalang muda untuk wayang kulit Sunda itu, kita kirim mematangkan kiprahnya dengan belajar ke wilayah Indramayu dan Cirebon, atau ke wilayah Jateng," kata Seksi Kebudayaan dan Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Cimahi Ares Rudiansyah di Bandung, Selasa.
Pengembangan pewayangan dan pedalangan di Kota Cimahi dilakukan sigergi dengan Perhimpunan Pedalangan Indonesia (Pepadi). Tahun 2015 Pepadi Cimahi melaksanakan program besar Rampak Dalang remaja dan dewasa berjumlah delapan dalang dalam rangka HUT Kota Cimahi.
Tahun 2016 akan diselenggarakan kembali dengan konsep baru namun tidak mengurangi karakteristik wayang golek serta lawak 'bobodoran'.
"Kami berharap bermunculan karakter-karakter baru di dunia pedalangan. Dalang Asep Sunandar Sunarya almarhum merupakan trend setter, dan ke depan diharapkan muncul kreator lainnya," kata Ares.
Ia mencontohkan, pengembangan dan inovasi wayang bermunculan seperti di televisi dengan muncul wayang dengan karakter Dedy Corbuzier, Doraemon dan AA Gym. Selain itu juga ada wayang kapsul.
"Itu inovasi dari kreativitas tapi tidak meninggalkan tradisinya seperti gamelan dan harus ada sinopsis Sundanya," kata Ares.
Ia berharap Pepadi Kota Cimahi bisa memunculkan dalang-dalang di masa depan dengan karakter khas Sunda. Pepadi Cimahi merupakan wadah untuk mengakomodasi para pedalang dan parawiaga yang dimotori Warki sebagai sesepuh.
Menurut Ares pedalang yang ada di Cimahi memiliki tiga generasi antara lain dalang kondang Mukhtar, Eka, Aep Sopandi, Iwan Setiawan Asep. Dalang remaja Andika putra sinden wayang Euis Setiawati.
"Ada beberapa dalang lulusan sekolah seni, kami berharap ke depan bisa muncul, dan bisa memunculkan inovasi dan kreasi baru," katanya menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015