Antarajabar.com - Terumbu karang yang terdapat di perairan Kota Cirebon, Jawa Barat, rusak akibat nelayan di sana menggunakan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan, kata Kepala Seksi Kelautan, Dinas Kelautan Perikanan, Peternakan, dan Pertanian (DK3P) Kota Cirebon.

Kepala seksi kelautan (DK3P) Daud Suherman di Cirebon, Jumat, mengatakan, ada nelayan yang ketika menangkap ikan menggunakan arat, yaitu alat tangkap yang merusak.

"Karena cara tangkapnya dengan menggaruk, sehingga semua biota laut termasuk terumbu karang rusak," katanya.

Dia menuturkan, penggunaan alat tangkap itu sudah lama dilakukan nelayan, yaitu sekitar tahun 1980 dan itu yang membuat terumbu karang di pesisir perairan Kota Cirebon rusak parah.

"Sudah lama para nelayan menggunakan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan, dan sifatnya merusak," katanya.

Menurut Daud, mulai 2008-2009, DK3P mengadakan sosialisasi tentang alat tangkap yang dilarang dan merusak lingkungan.

Pertama para nelayan dibina untuk tidak lagi menggunakan alat tangkap yang merusak, katanya.

"Kami melakukan pengawasan dan pembinaan kepada para nelayan agar tidak menggunakan alat tangkap yang merusak biota laut, terutama terumbu karang," katanya.  

Pewarta:

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015