Penjabat Bupati Garut Barnas Adjidin menyatakan santri di masa kini harus menguasai digital dan berbahasa asing agar bisa menyampaikan syiar Islam lebih luas, tidak hanya di Kabupaten Garut, Jawa Barat, tapi bisa secara global.

"Dengan kita memahami digital, kita bisa berkompetisi dengan santri daerah lainnya, dan bahkan sekarang tidak hanya digital, sekarang Bahasa Arab dan Bahasa Inggris itu modal utama dalam bersyiar," kata Barnas saat memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2024 tingkat Kabupaten Garut di Alun-Alun Garut, Selasa.

Baca juga: Garut membentuk Kampung KB di 42 kecamatan

Barnas menyampaikan, perkembangan zaman teknologi digital saat ini tidak bisa dihindari, tentunya semua kalangan masyarakat, termasuk santri dari berbagai pondok pesantren harus menguasai digital, ditambah kemampuan berbahasa asing di antaranya bahasa Arab, dan bahasa Inggris.

Meski teknologi berkembang dengan berbagai keuntungan dan kelebihannya itu, kata dia, tentu santri harus bisa menyaring segala informasi dan juga bijaksana dalam pemanfaatannya sebagai jalan untuk meningkatkan ketakwaan.

"Kita tidak bisa melawan perkembangan zaman dan digital, nah tentu digital itu percepatan, kemudian informasi yang tidak bisa difilter tentu harus bisa memilih mana yang harus dipilih untuk mempertahankan akhlak, akhlak manusia yang bertakwa," katanya.

Ia menyampaikan dalam perkembangan teknologi masa kini maka santri harus bisa memanfaatkannya sebagai sarana untuk menyampaikan pesan-pesan agama kepada masyarakat luas.

Menurut dia, santri yang memiliki kemampuan berbahasa asing dan digital maka akan memudahkan proses penyampaian dakwah, dan semakin banyak orang yang bisa menerima pesan dakwah tersebut.

"Bagaimana bersyiarnya itu bisa keluar dengan kemampuan digital, dan bahasa Inggris, dan bahasa Arab. Kita ceramah kalau di khalayak cuma 100 orang, tapi kalau di (media sosial) Tiktok bisa puluhan ribu," katanya.

Ia menyampaikan untuk menunjang kegiatan pondok pesantren tentu harus ada perhatian bantuan dari pemerintah agar penyelenggaraannya bisa lebih baik lagi.
Bantuan dari pemerintah, kata dia, biasanya akan lebih diperhatikan bagi pondok pesantren yang memiliki santri banyak, memiliki banyak prestasi para santri maupun tenaga pengajarnya profesional, meskipun pesantren kecil atau baru muncul juga tetap mendapatkan perhatian pemerintah.

Ia menambahkan peringatan HSN 2024 di tingkat Garut itu merupakan momentum penghargaan bagi santri yang pada zaman itu pernah ikut terlibat dalam mewujudkan Kemerdekaan Republik Indonesia.

Saat ini, para santri dalam mengisi kemerdekaan negara Republik Indonesia harus diisi dengan kualitas diri yang baik, sehingga negara ini menjadi tegak dari berbagai ancaman yang terjadi.

"Oleh karena itu, santri adalah front terdepan daripada kegiatan kemajuan negara," katanya.

Baca juga: Diskominfo Garut edukasi pelajar bijak bermedia sosial jelang pilkada 2024

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024