Pemerintah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, telah menyusun teknis pelaksanaan musim tanam rendeng untuk periode 2024/2025, sebagai upaya menggenjot jumlah produksi padi di wilayah tersebut.
 
“Musim tanam rendeng tahun 2024/2025 harus dipersiapkan secara maksimal. Sebab, hal ini menyangkut masa depan Kabupaten Indramayu sebagai daerah pertanian,” kata Penjabat sementara (Pjs) Bupati Indramayu Dedi Taufik dalam keterangannya di Indramayu, Senin.

Baca juga: Pemkab Indramayu memperkuat pengelolaan sampah berbasis ekosistem
 
Ia menjelaskan teknis pelaksanaan musim rendeng ini meliputi penyediaan irigasi, pupuk, alat dan mesin pertanian, bibit berkualitas serta hal lainnya yang diperlukan oleh petani agar realisasi produksi padi di Indramayu meningkat.
 
Selain itu, pihaknya pun sudah menyiapkan rencana tata tanam global (RTTG) pada daerah irigasi untuk menjamin lahan pertanian dapat teraliri air dengan baik.
 
“Kami juga mengatur jadwal tanam, jenis dan luas tanam, serta jadwal pengeringan saluran,” ujarnya.
 
Taufik juga menggarisbawahi pentingnya mengelola air dengan baik, menentukan jadwal pemupukan lahan yang tepat, mengendalikan hama maupun penyakit tanaman, serta memantau hingga mengevaluasi kebijakan setelah panen dilakukan.
 
“Kabupaten Indramayu menjadi penopang utama dalam mewujudkan swasembada pangan. Oleh karenanya bidang pertanian perlu mendapatkan perhatian serius,” katanya.
 
Sementara itu Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu Sugeng Heriyanto menyebut berdasarkan pendataan, jumlah produksi padi di wilayahnya mencapai 996 ribu ton sampai September 2024.

Adapun pelaksanaan musim tanam rendeng mulai dilaksanakan di Kabupaten Indramayu pada 1 Desember 2024 dengan menerapkan pola irigasi yang memadai untuk menjaga lahan sawah selalu produktif.
 
Pihaknya berharap agar musim tanam rendeng ini bisa menghasilkan padi yang berkualitas, sehingga nantinya berdampak terhadap kesejahteraan petani di Indramayu.
 
“Secara keseluruhan untuk musim tanam pertama sudah aman, tetapi kami tetap memprioritaskan (pola irigasi) pada musim tanam kedua nanti berjalan optimal, supaya semuanya bisa tanam dan panen,” katanya.

Baca juga: Gerakan pangan murah upaya stabilkan harga dan membantu rakyat Jabar

Pewarta: Fathnur Rohman

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024