Indramayu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu, Jawa Barat, menyiapkan lahan seluas 1.000 hektare (ha) untuk mendukung program revitalisasi tambak di kawasan Pantai Utara (Pantura) yang diinisiasi oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
“Program ini bertujuan mengoptimalkan potensi perikanan budi daya, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir,” kata Bupati Indramayu Lucky Hakim dalam keterangannya, di Indramayu, Selasa.
Ia mengatakan program revitalisasi tambak ini akan difokuskan di tiga kecamatan, yakni Cantigi, Pasekan, dan Losarang.
Pemerintah daerah, kata dia, memastikan kalau proyek ini tidak tumpang tindih dengan kawasan industri agar tidak menimbulkan konflik pemanfaatan lahan.
“Kami ingin memastikan masyarakat lokal bisa terlibat langsung, baik sebagai tenaga kerja maupun penerima manfaat, sehingga dampak ekonominya bisa dirasakan secara luas,” ujar Lucky.
Ia menjelaskan salah satu tantangan dalam pelaksanaan proyek ini adalah penyesuaian masyarakat terhadap konsep tambak modern yang berbasis teknologi.
Oleh karena itu, Pemkab Indramayu bersama KKP akan mengintensifkan sosialisasi dan pendekatan persuasif agar masyarakat memahami manfaat jangka panjang dari program ini.
Lucky menyebutkan program ini ditargetkan mulai berjalan pada 2025, dengan harapan tambak modern dapat beroperasi penuh pada pertengahan 2026.
Jika berjalan sesuai rencana, ujar dia lagi, kawasan ini diproyeksikan menjadi pusat perikanan budi daya unggulan pada 2028, dengan produksi nila salin mencapai 80 ton per tahun.
“Kami optimistis revitalisasi tambak ini dapat menjadi solusi bagi masyarakat pesisir untuk memperoleh pendapatan yang lebih stabil dan meningkatkan perekonomian daerah,” katanya pula.
Direktur Perikanan Air Laut KKP Tinggal Hermawan mengatakan banyak tambak di Pantura sudah tidak produktif akibat pencemaran air, serta penurunan kualitas lahan.
Sebagai solusi, pemerintah akan mengganti komoditas budi daya dari udang ke nila salin, yang lebih tahan terhadap kondisi lingkungan setempat.
"Revitalisasi bisa meningkatkan produksi perikanan, serta mendukung pertumbuhan sektor lain, seperti UMKM, transportasi, dan logistik," kata dia lagi.