Antarajabar.com - Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Jabar, bersama dengan Satlantas Polres Cianjur, melakukan operasi gabungan untuk menjaring kendaraan yang belum membayar pajak termasuk kendaraan bernopol merah alias milik pemerintah.
Kepala Kantor Cabang Pelayanan Dispenda Provinsi Jabar Wilayah Cianjur, Dra Hani Dahliani Dahuli didampingi Kasi Pendataan dan Penetapan, Amad Solihat di Cianjur, Rabu, mengatakan, dari puluhan ribu kendaraan bermotor di Cianjur, baru 68 persen yang membayar pajak.
Sehingga untuk meningkatkan pendapatan pajak kendaraan bermotor tersebut, pihaknya melakukan operasi gabungan dengan Polres Cianjur, secara acak, guna menjaring pengendara yang belum membayar pajak.
"Dari 41.000 kendaraan menunggak pajak yang ada di 14 kecamatan di Cianjur Kota, hanya 68 persen yang baru membayar pajak. Untuk itu, kami menggelar operasi bersama pihak berwajib, terhadap kendaraan yang belum emmbayar pajak, mulai dari kendaraan roda dua dan empat milik proibadi dan angkutan umum, termasuk kendaraan milik pemerintah," katanya.
Pihaknya mencatat sepanjang tahun 2015, tepatnya hingga bulan Juli, dari 41.000 kendaraan baru 11.157 kendaraan yang membayar pajak dengan nilai total Rp 5.600.467.300. Sedangkan kendaraan milik pemerintah daerah dari 120.000 kendaraan baru 300 unit yang pajaknya sudah dibayar.
Namun ungkap dia, pihaknya belum bisa memastikan berapa jumlah yang sebenarnya karena dinas terkait di Pemkab Cianjur, tengah menghitung jumlah kendaraan dinas yang ada karena termasuk kendaraan hibah dari propinsi dan pusat.
"Nanti kita akan menerima jumlah pastinya dari bagian aset Pemkab Cianjur, berapa jumlah pasti kendaraan dinas milik pemkab termasuk kendaraan bantuan dari pusat dan propinsi," katanya.
Selama ini, tutur dia, potensi dari pajak kendaraan tersebut mencapai 350.884 kendaraan dengan persentase 90 persen kendaraan roda dua dan 10 persennya kendaraan roda empat. Sedangkan dan hingga bulan September baru 68 persen yang sudah melunasi PKB dengan nilai Rp 68.367.451.000
"Sampai bulan ini tunggakan pajak kendaraan bermotor itu mencapai puluhan miliar. Banyak kendala yang kita temukan dilapangan, salah satunya kendaraan sudah berpindah tangan dan pemilik malas membayar pajak," katanya.
Sementara Kasatlantas Polres Cianjur, AKP Didin Jarudin, mencatat ratusan kendaraan yang berhasiol dijaring dalam operasi tersebut, termasuk kendaraan milik pemerintah dan angkutan kota yang belum membayar pajak.
"Sedikitnya ada 247 kendaraan yang kena tilang karena pajaknya habis dan belum diperpanjang. Sedangkan 3 unit mobil dan 18 sepeda motor kami amankan karena surat-suratnya tidak lengkap," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015
Kepala Kantor Cabang Pelayanan Dispenda Provinsi Jabar Wilayah Cianjur, Dra Hani Dahliani Dahuli didampingi Kasi Pendataan dan Penetapan, Amad Solihat di Cianjur, Rabu, mengatakan, dari puluhan ribu kendaraan bermotor di Cianjur, baru 68 persen yang membayar pajak.
Sehingga untuk meningkatkan pendapatan pajak kendaraan bermotor tersebut, pihaknya melakukan operasi gabungan dengan Polres Cianjur, secara acak, guna menjaring pengendara yang belum membayar pajak.
"Dari 41.000 kendaraan menunggak pajak yang ada di 14 kecamatan di Cianjur Kota, hanya 68 persen yang baru membayar pajak. Untuk itu, kami menggelar operasi bersama pihak berwajib, terhadap kendaraan yang belum emmbayar pajak, mulai dari kendaraan roda dua dan empat milik proibadi dan angkutan umum, termasuk kendaraan milik pemerintah," katanya.
Pihaknya mencatat sepanjang tahun 2015, tepatnya hingga bulan Juli, dari 41.000 kendaraan baru 11.157 kendaraan yang membayar pajak dengan nilai total Rp 5.600.467.300. Sedangkan kendaraan milik pemerintah daerah dari 120.000 kendaraan baru 300 unit yang pajaknya sudah dibayar.
Namun ungkap dia, pihaknya belum bisa memastikan berapa jumlah yang sebenarnya karena dinas terkait di Pemkab Cianjur, tengah menghitung jumlah kendaraan dinas yang ada karena termasuk kendaraan hibah dari propinsi dan pusat.
"Nanti kita akan menerima jumlah pastinya dari bagian aset Pemkab Cianjur, berapa jumlah pasti kendaraan dinas milik pemkab termasuk kendaraan bantuan dari pusat dan propinsi," katanya.
Selama ini, tutur dia, potensi dari pajak kendaraan tersebut mencapai 350.884 kendaraan dengan persentase 90 persen kendaraan roda dua dan 10 persennya kendaraan roda empat. Sedangkan dan hingga bulan September baru 68 persen yang sudah melunasi PKB dengan nilai Rp 68.367.451.000
"Sampai bulan ini tunggakan pajak kendaraan bermotor itu mencapai puluhan miliar. Banyak kendala yang kita temukan dilapangan, salah satunya kendaraan sudah berpindah tangan dan pemilik malas membayar pajak," katanya.
Sementara Kasatlantas Polres Cianjur, AKP Didin Jarudin, mencatat ratusan kendaraan yang berhasiol dijaring dalam operasi tersebut, termasuk kendaraan milik pemerintah dan angkutan kota yang belum membayar pajak.
"Sedikitnya ada 247 kendaraan yang kena tilang karena pajaknya habis dan belum diperpanjang. Sedangkan 3 unit mobil dan 18 sepeda motor kami amankan karena surat-suratnya tidak lengkap," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015