Antarajabar.com - Gempa bumi 8,3 Skala Richter mengguncang pantai Chile pada Rabu, pukul 19.55 waktu setempat (Kamis 05.55 WIB), sehingga mengetarkan bangunan di Ibu Kota Chile, Santiago, dan membuat orang berlarian ke jalan.

Gempa bumi tersebut pertama kali dilaporkan memiliki kekuatan 7,2 SR tapi dengan cepat ditingkatkan jadi 7,9 lalu diubah lagi menjadi 8,3 Skala Richter oleh United States Geological Service (USGS).

Peringatan tsunami segera dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri Chile dan oleh Pusat Peringatan Tsunami Pasifik, AS.

Chile dan Peru mengumumkan kondisi siaga tinggi. Peringatan juga disebarkan ke seluruh daerah sampai Hawaii.

Saluran Cuaca juga mendesak setiap orang yang berada di sepanjang pantai agar pindah ke daerah pedalaman untuk berjaga-jaga dari kemungkinan terjangan tsunami, demikian laporan Xinhua. 

Perkiraan awal dari lembaga cuaca mengatakan tsunami mungkin memasuki daratan sekitar pukul 21.37 waktu setempat.

Gempa bumi itu terasa sangat kuat di Kota Kecil Valparaiso dan Coquimbo serta berlangsung sekitar satu menit, kata beberapa saksi mata kepada pers setempat.

Belum ada laporan mengenai kerusakan atau orang yang cedera beberapa menit setelah gempa bumi tersebut, tapi Chile telah mengirim Menteri Dalam Negerinya Jorge Burgos ke daerah yang diguncang gempa untuk melakukan penyelidikan.

Kementerian Dalam Negeri Chile juga mengeluarkan seruan agar warga tetap tenang dan pergi ke tempat pertemuan yang telah ditentukan.

Menurut USGS, pusat gempa berada di laut, 44 mil (70,8 kilometer) di sebelah barat-laut Kota Kecil Illapel dan 153 mili (246 kilometer) dari Santiago.

Video yang diunggah di media sosial memperlihatkan guncangan terasa sampai ke Ibu Kota Argentina, Buenos Aires, lebih dari 1.368 kilometer di sebelah timur Chile.

(Uu.C003)

Pewarta:

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015