Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengungkapkan bahwa dalam pengendalian rabies, perlu mengedepankan implementasi prinsip kesehatan semesta atau one health yang bermakna kesehatan manusia, kesehatan hewan, dan kesehatan lingkungan saling berkaitan.
"Edukasi memang sangat penting, dimulai dari anak-anak, bahkan mungkin bisa mulai dari PAUD (pendidikan anak usia dini). Supaya kita ingat, dan juga yang punya hewan agar me-vaksin-kan hewan peliharaannya," kata Bey dalam peringatan Hari Rabies Dunia atau World Rabies Day (WRD) di Lapangan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Kamis.
Baca juga: Subang waspadai penyebaran kasus rabies
Dalam keterangannya, Bey mengatakan penanggulangan penyakit rabies, memerlukan dukungan seluruh masyarakat, maka petugas kesehatan manusia, petugas kesehatan hewan dan pemilik hewan.
"Semua harus berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosialisasi atau edukasi," ujarnya.
Menurut Bey, Pemprov Jabar yang mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pertanian atas nol kasus rabies selama empat tahun, menunjukkan adanya perbaikan.
Di sisi lain, Bey juga mengapresiasi Pemda Kabupaten Sukabumi yang sudah mempertahankan nol kasus rabies selama enam tahun terakhir melalui pembentukan Kasira (Kader Siaga Rabies).
"Alhamdulillah, program Kasira ini diadaptasi dan direplikasi oleh provinsi lain seperti Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur," sebut Bey.
Bey mengharapkan momen peringatan Hari Rabies Dunia meningkatkan kesadaran seluruh elemen masyarakat untuk saling bekerja sama dalam mewujudkan nol kasus rabies 2029 di Indonesia.
"Khususnya di Pulau Jawa. Dan tadi targetnya zero rabies secara nasional 2030 di Pulau Jawa 2029," ujarnya.
Diketahui, peringatan Hari Rabies 2024 ini, merupakan bagian tindak lanjut pelaksanaan penandatangan komitmen bersama Jabar bebas rabies.
Dengan tema "Breaking Rabies Boundaries" tahun ini, mendorong untuk berpikir secara "out of the box" agar bisa melampaui keterbatasan yang menghalangi pemberantasan rabies selama ini.
Pemprov Jabar sendiri menginformasikan ikut berkontribusi dalam mendukung program Jawara (Jawa Bebas Rabies) 2029 selama ini yakni vaksinasi massal, dan pelaporan kasus gigitan anjing.
Selanjutnya, manajemen populasi, surveilans dan pemantauan kasus, pendidikan dan penyuluhan masyarakat, kampanye kesadaran, serta koordinasi lintas sektor.
Baca juga: Diskannak Garut menyiapkan 3.000 dosis vaksin cegah penularan rabies
"Edukasi memang sangat penting, dimulai dari anak-anak, bahkan mungkin bisa mulai dari PAUD (pendidikan anak usia dini). Supaya kita ingat, dan juga yang punya hewan agar me-vaksin-kan hewan peliharaannya," kata Bey dalam peringatan Hari Rabies Dunia atau World Rabies Day (WRD) di Lapangan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Kamis.
Baca juga: Subang waspadai penyebaran kasus rabies
Dalam keterangannya, Bey mengatakan penanggulangan penyakit rabies, memerlukan dukungan seluruh masyarakat, maka petugas kesehatan manusia, petugas kesehatan hewan dan pemilik hewan.
"Semua harus berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosialisasi atau edukasi," ujarnya.
Menurut Bey, Pemprov Jabar yang mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pertanian atas nol kasus rabies selama empat tahun, menunjukkan adanya perbaikan.
Di sisi lain, Bey juga mengapresiasi Pemda Kabupaten Sukabumi yang sudah mempertahankan nol kasus rabies selama enam tahun terakhir melalui pembentukan Kasira (Kader Siaga Rabies).
"Alhamdulillah, program Kasira ini diadaptasi dan direplikasi oleh provinsi lain seperti Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur," sebut Bey.
Bey mengharapkan momen peringatan Hari Rabies Dunia meningkatkan kesadaran seluruh elemen masyarakat untuk saling bekerja sama dalam mewujudkan nol kasus rabies 2029 di Indonesia.
"Khususnya di Pulau Jawa. Dan tadi targetnya zero rabies secara nasional 2030 di Pulau Jawa 2029," ujarnya.
Diketahui, peringatan Hari Rabies 2024 ini, merupakan bagian tindak lanjut pelaksanaan penandatangan komitmen bersama Jabar bebas rabies.
Dengan tema "Breaking Rabies Boundaries" tahun ini, mendorong untuk berpikir secara "out of the box" agar bisa melampaui keterbatasan yang menghalangi pemberantasan rabies selama ini.
Pemprov Jabar sendiri menginformasikan ikut berkontribusi dalam mendukung program Jawara (Jawa Bebas Rabies) 2029 selama ini yakni vaksinasi massal, dan pelaporan kasus gigitan anjing.
Selanjutnya, manajemen populasi, surveilans dan pemantauan kasus, pendidikan dan penyuluhan masyarakat, kampanye kesadaran, serta koordinasi lintas sektor.
Baca juga: Diskannak Garut menyiapkan 3.000 dosis vaksin cegah penularan rabies
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024