Puluhan siswa dari berbagai Sekolah Luar Biasa (SLB) se-Kota Bandung mendapat ruang apresiasi seni dan talentanya dalam kegiatan bertajuk "Unspoken Talent Night ke-4: The History Maker".
"Peserta diikuti dari berbagai sekolah luar biasa SD hingga SMA, peserta sebagian besar dari Kota Bandung," kata Koordinator Log in Foundation Deananda di Bandung, Jumat.
Beberpa sekolah yang ikut adalah SD Hasrat Mulia, Percik Insani dan SLB Padjajaran dan beberapa SLB lainnya di Kota Bandung.
Kegiatan itu menurut dia bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada penyandang disabilitas bahwa mereka juga memiliki kemampuan luar biasa meski memiliki keterbatasan secara fisik namun masih tetap semangat berkarya.
"Selama ini belum ada yang mewadahi anak tersebut diantaranya dalam hal kesenian, karena itu kami hadirkan acara ini sebagai ajang memicu kreativitas dan memberikan wadah untuk berkarya," kata Deananda.
Sejalan dengan motto "hidup bukan untuk bertahan hidup melainkan memberikan arti hidup", sehingga acara itu akan menjadikan hidup lebih berarti.
Berbagai bakat yang digelar adalah seni musik, vokal, tari, pantomim dan teater. Rencananya final akan digelar di Padepokan Mayang Sunda pada Sabtu (19/9) dengan memilih empat terbaik.
"Ini keempat kalinya setiap guru meresponnya dengan baik, mereka senang karena ada perlombaan seperti ini," katanya.
Pemenang kompetisi akan diikutsertakan dalam setiap acara selanjutnya, seperti undangan teater maupun acara lainnya.
"Pemenangnya nanti akan diikutsertakan dalam komunitas teater Smile Motivator yang terdiri dari 15 orang dan rencananya di final teater itu akan tampil," katanya.
Salah satu peserta penyandang tuna netra yang juga mahasiswi tingkat pertama jurusan Pendidikan dan Sastra Indonesia Dera Sofiarani mengaku senang mengikuti ajang kompetisi tersebut, dia mengatakan akan menampilkan solo puisi.
"Seneng banget ikut acara luar biasa ini. Nanti saya akan bacakan solo puisi," kata Dera menambahkan.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015
"Peserta diikuti dari berbagai sekolah luar biasa SD hingga SMA, peserta sebagian besar dari Kota Bandung," kata Koordinator Log in Foundation Deananda di Bandung, Jumat.
Beberpa sekolah yang ikut adalah SD Hasrat Mulia, Percik Insani dan SLB Padjajaran dan beberapa SLB lainnya di Kota Bandung.
Kegiatan itu menurut dia bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada penyandang disabilitas bahwa mereka juga memiliki kemampuan luar biasa meski memiliki keterbatasan secara fisik namun masih tetap semangat berkarya.
"Selama ini belum ada yang mewadahi anak tersebut diantaranya dalam hal kesenian, karena itu kami hadirkan acara ini sebagai ajang memicu kreativitas dan memberikan wadah untuk berkarya," kata Deananda.
Sejalan dengan motto "hidup bukan untuk bertahan hidup melainkan memberikan arti hidup", sehingga acara itu akan menjadikan hidup lebih berarti.
Berbagai bakat yang digelar adalah seni musik, vokal, tari, pantomim dan teater. Rencananya final akan digelar di Padepokan Mayang Sunda pada Sabtu (19/9) dengan memilih empat terbaik.
"Ini keempat kalinya setiap guru meresponnya dengan baik, mereka senang karena ada perlombaan seperti ini," katanya.
Pemenang kompetisi akan diikutsertakan dalam setiap acara selanjutnya, seperti undangan teater maupun acara lainnya.
"Pemenangnya nanti akan diikutsertakan dalam komunitas teater Smile Motivator yang terdiri dari 15 orang dan rencananya di final teater itu akan tampil," katanya.
Salah satu peserta penyandang tuna netra yang juga mahasiswi tingkat pertama jurusan Pendidikan dan Sastra Indonesia Dera Sofiarani mengaku senang mengikuti ajang kompetisi tersebut, dia mengatakan akan menampilkan solo puisi.
"Seneng banget ikut acara luar biasa ini. Nanti saya akan bacakan solo puisi," kata Dera menambahkan.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015