Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat utang pemerintah daerah kepada Bank BJB sebesar Rp150 miliar untuk pembangunan jalan sepanjang 55 kilometer di wilayah selatan Cianjur sudah lunas pada bulan Agustus 2024.
Sekretaris Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Cianjur, Ricky Arhi Hikmat di Cianjur, Kamis, mengatakan pembayaran pinjaman melalui pos pembayaran pinjaman daerah yang sudah dibahas dengan DPRD Cianjur sebelum Pemkab Cianjur mengajukan ke Bank BJB.
Baca juga: Pemkab Cianjur bangun jalan sepanjang 770 km selama 3 tahun
"Pinjaman sebesar Rp150 miliar pada awal tahun 2023 sudah lunas pada Agustus 2024, meskipun jangka pinjaman menengah yang jatuh tempo-nya tahun 2025, sehingga saat pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2024 pinjaman daerah sudah tidak dibahas," katanya.
Dia menjelaskan pinjaman tersebut digunakan untuk membangun sekitar 55 kilometer jalan kabupaten penghubung antar kecamatan dan kabupaten di wilayah selatan dengan prioritas pembangunan jalan menuju objek wisata.
"Pinjaman tersebut digunakan untuk membangun jalan kabupaten yang membentang di wilayah selatan atas instruksi Bupati Cianjur, kalau pengguna anggarannya Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang," katanya.
Kepala Dinas PUTR Kabupaten Cianjur Eri Rihandiar menjelaskan pinjaman ke Bank BJB digunakan untuk pembangunan jalan Bayuning-Londok di Kecamatan Cidaun sepanjang 31,4 kilomter, Jalan Sinagar-Cipelah di Kecamatan Pasirkuda sepanjang 18 kilometer, Jalan Sumur-Cijati sepanjang 11,4 kilometer, dan Tangkil-Leles-Agrabinta sepanjang 10,5 kilometer.
Namun dengan berkurangnya nilai pinjaman dari Rp 205 miliar menjadi Rp 150 miliar, berpengaruh pada total jalan yang akan dibangun yang semula ditargetkan 70 kilometer menjadi 55 kilometer, dimana pengurangan terjadi di pembangunan jalan Bayuning-Londok.
"Rencana awal ruas Jalan Bayuning-Londok di Kecamatan Cidaun dibangun sepanjang 31,4 kilometer, namun pinjaman yang dikabulkan hanya Rp 150 miliar, sehingga pembangunan baru dilakukan setengahnya," kata Eri.
Pihaknya berharap pembangunan dapat dilanjutkan di tahun depan dengan anggaran yang memadai dari APBD atau meminjam kembali ke bank sesuai instruksi kepala daerah yang baru karena saat ini pembangunan Jalan Bayuning-Londok masih tersisa 15 kilometer lagi.
"Karena target dari pembangunan jalan dapat meningkatkan perekonomian warga sekitar serta guna meningkatkan berbagai sektor Indeks Pembangunan Manusia seperti, kesehatan, pendidikan dan perekonomian yang masih rendah," katanya.
Baca juga: Pemkab Cianjur menjamin pembebasan lahan jalan tol selatan lebih cepat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
Sekretaris Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Cianjur, Ricky Arhi Hikmat di Cianjur, Kamis, mengatakan pembayaran pinjaman melalui pos pembayaran pinjaman daerah yang sudah dibahas dengan DPRD Cianjur sebelum Pemkab Cianjur mengajukan ke Bank BJB.
Baca juga: Pemkab Cianjur bangun jalan sepanjang 770 km selama 3 tahun
"Pinjaman sebesar Rp150 miliar pada awal tahun 2023 sudah lunas pada Agustus 2024, meskipun jangka pinjaman menengah yang jatuh tempo-nya tahun 2025, sehingga saat pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2024 pinjaman daerah sudah tidak dibahas," katanya.
Dia menjelaskan pinjaman tersebut digunakan untuk membangun sekitar 55 kilometer jalan kabupaten penghubung antar kecamatan dan kabupaten di wilayah selatan dengan prioritas pembangunan jalan menuju objek wisata.
"Pinjaman tersebut digunakan untuk membangun jalan kabupaten yang membentang di wilayah selatan atas instruksi Bupati Cianjur, kalau pengguna anggarannya Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang," katanya.
Kepala Dinas PUTR Kabupaten Cianjur Eri Rihandiar menjelaskan pinjaman ke Bank BJB digunakan untuk pembangunan jalan Bayuning-Londok di Kecamatan Cidaun sepanjang 31,4 kilomter, Jalan Sinagar-Cipelah di Kecamatan Pasirkuda sepanjang 18 kilometer, Jalan Sumur-Cijati sepanjang 11,4 kilometer, dan Tangkil-Leles-Agrabinta sepanjang 10,5 kilometer.
Namun dengan berkurangnya nilai pinjaman dari Rp 205 miliar menjadi Rp 150 miliar, berpengaruh pada total jalan yang akan dibangun yang semula ditargetkan 70 kilometer menjadi 55 kilometer, dimana pengurangan terjadi di pembangunan jalan Bayuning-Londok.
"Rencana awal ruas Jalan Bayuning-Londok di Kecamatan Cidaun dibangun sepanjang 31,4 kilometer, namun pinjaman yang dikabulkan hanya Rp 150 miliar, sehingga pembangunan baru dilakukan setengahnya," kata Eri.
Pihaknya berharap pembangunan dapat dilanjutkan di tahun depan dengan anggaran yang memadai dari APBD atau meminjam kembali ke bank sesuai instruksi kepala daerah yang baru karena saat ini pembangunan Jalan Bayuning-Londok masih tersisa 15 kilometer lagi.
"Karena target dari pembangunan jalan dapat meningkatkan perekonomian warga sekitar serta guna meningkatkan berbagai sektor Indeks Pembangunan Manusia seperti, kesehatan, pendidikan dan perekonomian yang masih rendah," katanya.
Baca juga: Pemkab Cianjur menjamin pembebasan lahan jalan tol selatan lebih cepat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024