Bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwinatarina (Gita KDI) meluncurkan empat kartu sakti bertajuk "Kartu Jabar Bahagia" sebagai strategi pemenangan pasangan itu dalam kontestasi Pilgub Jabar tahun 2024.
Ketua DPW PKB Jabar Syaiful Huda menyebut empat kartu sakti yang diluncurkan saat konsolidasi pemenangan pihaknya di Bandung pada Jumat (20/9) ini, merupakan wujud nyata dari janji politik pasangan ini dalam menyikapi dinamika sosial di masyarakat, sesuai visi dan misi mereka untuk membangun Jawa Barat yang bahagia.
"Melalui empat kartu ini, kami ingin mengirimkan pesan kepada masyarakat Jawa Barat, jangan gadaikan masa depan lima tahun hanya semisal mendapatkan rupiah," ujar Syaiful Huda dalam keterangan di Bandung, Sabtu.
Empat kartu ini, yaitu Kartu Keluarga Bahagia yang salah satunya untuk mengcover layanan kesehatan, kemudian Kartu Wirausaha dan Prakerja untuk mewujudkan setidaknya 100 ribu UMKM di Jabar.
Lalu Kartu Pendidikan Bahagia yang berfokus memberikan pendidikan gratis bagi keluarga tidak mampu mulai jenjang SD bahkan kuliah, dan terakhir Kartu Guru Ngaji yang akan memberikan insentif dan asuransi bagi seluruh guru mengaji di Jabar.
Kartu yang disebut sebagai wujud janji politik ini, kata dia, dilakukan atas dasar masyarakat harus bisa menagih janji politik yang ditawarkan selama lima tahun, alih-alih lewat politik uang.
"Jadi bahasa sederhana saya, kita kurangi politik pragmatisme, bagi-bagi sembako, bagi-bagi uang dengan cara kontrak politik dan wujud dari kontrak politik warga antara Acep Adang dengan Teh Gita adalah melalui empat kartu yang sudah kami siapkan," ucapnya.
Sebagai langkah pemenangan pasangan Acep-Gita kata dia, pihaknya akan menggerakkan seluruh kader dan instrumen yang mereka miliki untuk bergerak dari pintu ke pintu melakukan sosialisasi visi dan misi pasangan ini.
Sementara itu, Acep Adang mengaku optimistis empat kartu sakti yang ditawarkan bakal mengantarkan kemenangan bagi dirinya dan pasangan, di Pilgub Jabar 2024, dengan setidaknya meraih 40 persen suara pemilih.
Acep menerangkan program empat kartu yang diluncurkan tersebut, berdasarkan kalkulasi yang dilakukan, membutuhkan anggaran setidaknya Rp9,6 triliun.
"Kita sudah hitung, yang kita sediakan kurang lebih Rp9,6 triliun. Tapi nanti kalkulasinya dihitung lagi," ujarnya.
Mengenai politik uang, Acep Adang menuturkan sudah saatnya politisi menyadarkan masyarakat bahwa hal tersebut bukan solusi.
"Solusi kita adalah bagaimana program-program yang akan kita kembangkan ke depan. Orang seringkali terjerembab pada politik uang. Uang Rp100-200 ribu bisa habis 1-2 hari. Sementara kepemimpinan di Jawa Barat itu lima tahun. Karenanya masyarakat harus melek politik dengan melihat program yang ditawarkan," tuturnya.
Sementara itu, Gita KDI menyebutkan empat kartu sakti yang ditawarkan sudah sangat lengkap dalam membangun Jawa Barat, terlebih menurutnya indeks kebahagiaan masyarakat saat ini masih terbilang rendah, secara nasional.
"Berarti masih banyak masyarakat yang tidak sejahtera. Sehingga kewajiban kita, kalau nanti kelak misalkan takdir Allah dijadikan pemimpin Jawa Barat, kita punya kewajiban menaikkan indeks kebahagiaan warga indeks kesejahteraan itu," tuturnya menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
Ketua DPW PKB Jabar Syaiful Huda menyebut empat kartu sakti yang diluncurkan saat konsolidasi pemenangan pihaknya di Bandung pada Jumat (20/9) ini, merupakan wujud nyata dari janji politik pasangan ini dalam menyikapi dinamika sosial di masyarakat, sesuai visi dan misi mereka untuk membangun Jawa Barat yang bahagia.
"Melalui empat kartu ini, kami ingin mengirimkan pesan kepada masyarakat Jawa Barat, jangan gadaikan masa depan lima tahun hanya semisal mendapatkan rupiah," ujar Syaiful Huda dalam keterangan di Bandung, Sabtu.
Empat kartu ini, yaitu Kartu Keluarga Bahagia yang salah satunya untuk mengcover layanan kesehatan, kemudian Kartu Wirausaha dan Prakerja untuk mewujudkan setidaknya 100 ribu UMKM di Jabar.
Lalu Kartu Pendidikan Bahagia yang berfokus memberikan pendidikan gratis bagi keluarga tidak mampu mulai jenjang SD bahkan kuliah, dan terakhir Kartu Guru Ngaji yang akan memberikan insentif dan asuransi bagi seluruh guru mengaji di Jabar.
Kartu yang disebut sebagai wujud janji politik ini, kata dia, dilakukan atas dasar masyarakat harus bisa menagih janji politik yang ditawarkan selama lima tahun, alih-alih lewat politik uang.
"Jadi bahasa sederhana saya, kita kurangi politik pragmatisme, bagi-bagi sembako, bagi-bagi uang dengan cara kontrak politik dan wujud dari kontrak politik warga antara Acep Adang dengan Teh Gita adalah melalui empat kartu yang sudah kami siapkan," ucapnya.
Sebagai langkah pemenangan pasangan Acep-Gita kata dia, pihaknya akan menggerakkan seluruh kader dan instrumen yang mereka miliki untuk bergerak dari pintu ke pintu melakukan sosialisasi visi dan misi pasangan ini.
Sementara itu, Acep Adang mengaku optimistis empat kartu sakti yang ditawarkan bakal mengantarkan kemenangan bagi dirinya dan pasangan, di Pilgub Jabar 2024, dengan setidaknya meraih 40 persen suara pemilih.
Acep menerangkan program empat kartu yang diluncurkan tersebut, berdasarkan kalkulasi yang dilakukan, membutuhkan anggaran setidaknya Rp9,6 triliun.
"Kita sudah hitung, yang kita sediakan kurang lebih Rp9,6 triliun. Tapi nanti kalkulasinya dihitung lagi," ujarnya.
Mengenai politik uang, Acep Adang menuturkan sudah saatnya politisi menyadarkan masyarakat bahwa hal tersebut bukan solusi.
"Solusi kita adalah bagaimana program-program yang akan kita kembangkan ke depan. Orang seringkali terjerembab pada politik uang. Uang Rp100-200 ribu bisa habis 1-2 hari. Sementara kepemimpinan di Jawa Barat itu lima tahun. Karenanya masyarakat harus melek politik dengan melihat program yang ditawarkan," tuturnya.
Sementara itu, Gita KDI menyebutkan empat kartu sakti yang ditawarkan sudah sangat lengkap dalam membangun Jawa Barat, terlebih menurutnya indeks kebahagiaan masyarakat saat ini masih terbilang rendah, secara nasional.
"Berarti masih banyak masyarakat yang tidak sejahtera. Sehingga kewajiban kita, kalau nanti kelak misalkan takdir Allah dijadikan pemimpin Jawa Barat, kita punya kewajiban menaikkan indeks kebahagiaan warga indeks kesejahteraan itu," tuturnya menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024