Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, memberikan perhatian lebih untuk segera melakukan perbaikan jalan yang terputus di Kecamatan Peundeuy akibat tergerus tanah longsor agar masyarakat bisa melintasi jalan itu untuk beraktivitas sehari-hari.
"Jadi, kita hari ini insyaallah yang lain (daerah terdampak bencana) masih kita tangani, yang paling berat itu di Kecamatan Peundeuy," kata Sekretaris Daerah Pemkab Garut Nurdin Yana kepada wartawan di Garut, Jumat.
Baca juga: BPBD Garut siapkan bantuan untuk daerah yang terdampak bencana
Ia menuturkan, hujan deras yang mengguyur wilayah Garut itu menyebabkan sejumlah daerah dilanda bencana alam seperti banjir dan tanah longsor, salah satunya longsoran tanah yang menggerus jalan penghubung Kecamatan Peundeuy dengan Cibalong.
Nurdin menyampaikan, sudah memerintahkan jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Garut untuk mengecek langsung kemudian segera melakukan langkah yang tepat mengatasi jalan yang terputus itu.
"Saya sudah perintahkan Kalak BPBD, Kadis PUPR dan juga teman-teman BPBD untuk 'check and recheck' sekaligus ditetapkan harus ada kepastian," katanya.
Ia menyampaikan dampak dari bencana tanah longsor itu telah mengganggu aktivitas masyarakat, terutama tidak bisa dilintasi kendaraan roda dua maupun roda empat, sehingga persoalan akses tersebut menjadi perhatian pemerintah.
"Ada satu masyarakat yang nampaknya harus mendapatkan perhatian kita, oleh sebab itu lakukan analisis cepat, hari ini ditetapkan," katanya.
Ia mengatakan apabila hasil kajian di lapangan masuk kategori berat, maka secepatnya melaporkan ke pimpinan yakni Penjabat Bupati Garut untuk membuat keputusan dalam mengalokasikan anggarannya.
Setelah ada keputusan dari Penjabat Bupati Garut, kata dia, maka akan dibuat rancangan untuk mengalokasikan anggarannya dari biaya tidak terduga (BTT) atau harus dilakukan pergeseran anggaran.
"Selepas itu kita atur skemanya, apakah dengan pembiayaan langsung dari BTT atau pergeseran, ini juga harus di cek di lapangan," katanya.
Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur wilayah selatan Garut, Selasa (10/9) malam sampai Rabu (11/9) pagi menyebabkan longsor di Kampung Cinangsi, Desa Toblong, Kecamatan Peundeuy, Kabupaten Garut, Rabu pagi.
Akibat longsoran tanah tebing itu menyebabkan jalan utama antar kecamatan tergerus longsoran sepanjang 30 meter, sehingga tidak bisa dilintasi masyarakat pejalan kaki maupun kendaraan bermotor.
Kejadian itu tidak menimbulkan korban jiwa, hanya mengganggu akses mobilisasi masyarakat untuk bepergian ke wilayah perkotaan Garut maupun sebaliknya, sehingga harus memutar arah yang jaraknya lebih jauh.
Baca juga: Pemkab Garut asesmen daerah yang terdampak bencana alam
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
"Jadi, kita hari ini insyaallah yang lain (daerah terdampak bencana) masih kita tangani, yang paling berat itu di Kecamatan Peundeuy," kata Sekretaris Daerah Pemkab Garut Nurdin Yana kepada wartawan di Garut, Jumat.
Baca juga: BPBD Garut siapkan bantuan untuk daerah yang terdampak bencana
Ia menuturkan, hujan deras yang mengguyur wilayah Garut itu menyebabkan sejumlah daerah dilanda bencana alam seperti banjir dan tanah longsor, salah satunya longsoran tanah yang menggerus jalan penghubung Kecamatan Peundeuy dengan Cibalong.
Nurdin menyampaikan, sudah memerintahkan jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Garut untuk mengecek langsung kemudian segera melakukan langkah yang tepat mengatasi jalan yang terputus itu.
"Saya sudah perintahkan Kalak BPBD, Kadis PUPR dan juga teman-teman BPBD untuk 'check and recheck' sekaligus ditetapkan harus ada kepastian," katanya.
Ia menyampaikan dampak dari bencana tanah longsor itu telah mengganggu aktivitas masyarakat, terutama tidak bisa dilintasi kendaraan roda dua maupun roda empat, sehingga persoalan akses tersebut menjadi perhatian pemerintah.
"Ada satu masyarakat yang nampaknya harus mendapatkan perhatian kita, oleh sebab itu lakukan analisis cepat, hari ini ditetapkan," katanya.
Ia mengatakan apabila hasil kajian di lapangan masuk kategori berat, maka secepatnya melaporkan ke pimpinan yakni Penjabat Bupati Garut untuk membuat keputusan dalam mengalokasikan anggarannya.
Setelah ada keputusan dari Penjabat Bupati Garut, kata dia, maka akan dibuat rancangan untuk mengalokasikan anggarannya dari biaya tidak terduga (BTT) atau harus dilakukan pergeseran anggaran.
"Selepas itu kita atur skemanya, apakah dengan pembiayaan langsung dari BTT atau pergeseran, ini juga harus di cek di lapangan," katanya.
Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur wilayah selatan Garut, Selasa (10/9) malam sampai Rabu (11/9) pagi menyebabkan longsor di Kampung Cinangsi, Desa Toblong, Kecamatan Peundeuy, Kabupaten Garut, Rabu pagi.
Akibat longsoran tanah tebing itu menyebabkan jalan utama antar kecamatan tergerus longsoran sepanjang 30 meter, sehingga tidak bisa dilintasi masyarakat pejalan kaki maupun kendaraan bermotor.
Kejadian itu tidak menimbulkan korban jiwa, hanya mengganggu akses mobilisasi masyarakat untuk bepergian ke wilayah perkotaan Garut maupun sebaliknya, sehingga harus memutar arah yang jaraknya lebih jauh.
Baca juga: Pemkab Garut asesmen daerah yang terdampak bencana alam
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024