Kepolisian Resor Cianjur, Jawa Barat, menangkap satu orang berinisial AI diduga sebagai provokator penyebar video di media sosial yang memicu terjadinya bentrokan dua ormas pada Jumat (30/8) sehingga bentrokan meluas dan mengakibatkan sejumlah korban luka serius.
Kepala Polres Cianjur Ajun Komisaris Besar Polisi Rohman Yongky Dilatha di Cianjur, Sabtu, mengatakan kedua belah pihak terlibat bentrok sudah sepakat dan membuat perjanjian tidak akan melakukan hal yang sama dan menyelesaikan masalah secara kekeluargaan tanpa saling menuntut secara hukum.
Baca juga: Polisi ringkus ayah siksa 3 anak kandungnya masih balita
"Saat ini baru satu orang yang ditangkap diduga sebagai provokator penyebar video yang menyebabkan bentrokan dua ormas kembali terjadi pada Jumat sehingga mengakibatkan lebih dari lima orang mengalami luka serius akibat bacokan," katanya.
Untuk meredam aksi susulan, polisi memanggil ketua dari dua ormas yang bertikai guna membuat pernyataan tidak kembali saling serang dan menyelesaikan permasalahan secara musyawarah dan kekeluargaan serta membiayai masing-masing anggotanya yang luka-luka.
Polisi masih mendalami akar permasalahan yang memicu terjadinya bentrokan berdarah dan membuat situasi di sepanjang jalur utama Bandung-Cianjur mencekam sejak Kamis (29/8) hingga Jumat (30/8) malam, namun saat ini sudah kembali aman dan terkendali.
"Situasi sudah terkendali, kedua belah pihak sudah membuat kesepakatan untuk menyelesaikan permasalahan secara musyawarah dan tidak melakukan aksi balasan atau susulan. Mereka juga sepakat tidak saling lapor dan saling menanggung biaya pengobatan korban," katanya.
Polisi sudah menekan ketua dari masing-masing ormas untuk terus mengawasi dan meredam anggotanya sehingga tidak ada lagi kejadian serupa yang dapat merugikan masyarakat, terutama pengguna jalan yang melintas.
"Kami juga masih mendalami jumlah korban yang mengalami luka-luka akibat bentrokan tersebut karena saling mengklaim banyak anggota mereka yang dibawa ke puskesmas dan rumah sakit dengan luka serius di sekujur tubuhnya," kata Rohman.
Sebelumnya, dua organisasi kemasyarakatan (ormas) di Cianjur terlibat bentrok setelah dua orang anggota ormas dikeroyok saat berada di Jalan Raya Bandung-Cianjur. Tidak terima rekan mereka diserang, ormas dengan jaket oranye melakukan pembalasan terhadap ormas berjaket hitam.
Aksi saling serang dengan senjata tajam dan saling lempar batu membuat Jalan Raya Bandung-Cianjur, tepatnya di Kecamatan Haurwangi, kondisinya mencekam. Bahkan beberapa kendaraan yang melintas mengalami kerusakan di bagian kaca akibat terkena lemparan batu.
Setelah petugas gabungan datang ke lokasi, aksi saling serang yang mengakibatkan beberapa orang mengalami luka bacokan dari kedua kubu akhirnya dapat diredam sehingga arus lalu lintas dapat kembali normal dari kedua arah.
Baca juga: Polisi Cianjur amankan puluhan sepeda motor dan miras
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
Kepala Polres Cianjur Ajun Komisaris Besar Polisi Rohman Yongky Dilatha di Cianjur, Sabtu, mengatakan kedua belah pihak terlibat bentrok sudah sepakat dan membuat perjanjian tidak akan melakukan hal yang sama dan menyelesaikan masalah secara kekeluargaan tanpa saling menuntut secara hukum.
Baca juga: Polisi ringkus ayah siksa 3 anak kandungnya masih balita
"Saat ini baru satu orang yang ditangkap diduga sebagai provokator penyebar video yang menyebabkan bentrokan dua ormas kembali terjadi pada Jumat sehingga mengakibatkan lebih dari lima orang mengalami luka serius akibat bacokan," katanya.
Untuk meredam aksi susulan, polisi memanggil ketua dari dua ormas yang bertikai guna membuat pernyataan tidak kembali saling serang dan menyelesaikan permasalahan secara musyawarah dan kekeluargaan serta membiayai masing-masing anggotanya yang luka-luka.
Polisi masih mendalami akar permasalahan yang memicu terjadinya bentrokan berdarah dan membuat situasi di sepanjang jalur utama Bandung-Cianjur mencekam sejak Kamis (29/8) hingga Jumat (30/8) malam, namun saat ini sudah kembali aman dan terkendali.
"Situasi sudah terkendali, kedua belah pihak sudah membuat kesepakatan untuk menyelesaikan permasalahan secara musyawarah dan tidak melakukan aksi balasan atau susulan. Mereka juga sepakat tidak saling lapor dan saling menanggung biaya pengobatan korban," katanya.
Polisi sudah menekan ketua dari masing-masing ormas untuk terus mengawasi dan meredam anggotanya sehingga tidak ada lagi kejadian serupa yang dapat merugikan masyarakat, terutama pengguna jalan yang melintas.
"Kami juga masih mendalami jumlah korban yang mengalami luka-luka akibat bentrokan tersebut karena saling mengklaim banyak anggota mereka yang dibawa ke puskesmas dan rumah sakit dengan luka serius di sekujur tubuhnya," kata Rohman.
Sebelumnya, dua organisasi kemasyarakatan (ormas) di Cianjur terlibat bentrok setelah dua orang anggota ormas dikeroyok saat berada di Jalan Raya Bandung-Cianjur. Tidak terima rekan mereka diserang, ormas dengan jaket oranye melakukan pembalasan terhadap ormas berjaket hitam.
Aksi saling serang dengan senjata tajam dan saling lempar batu membuat Jalan Raya Bandung-Cianjur, tepatnya di Kecamatan Haurwangi, kondisinya mencekam. Bahkan beberapa kendaraan yang melintas mengalami kerusakan di bagian kaca akibat terkena lemparan batu.
Setelah petugas gabungan datang ke lokasi, aksi saling serang yang mengakibatkan beberapa orang mengalami luka bacokan dari kedua kubu akhirnya dapat diredam sehingga arus lalu lintas dapat kembali normal dari kedua arah.
Baca juga: Polisi Cianjur amankan puluhan sepeda motor dan miras
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024