Antarajawabarat.com, 29/5 - Tingkat konsumsi masyarakat di Jawa Barat terhadap ikan diharapkan bisa meningkat dari 24 kg menjadi 27 kg per kapita per tahun, kata Ketua Dewan Penasihat Dharma Wanita Persatuan Provinsi Jawa Barat Netty Heryawan.

"Jadi berdasarkan data dari Dinas Perikanan dan Kelautan Jawa Barat pada tahun 2014, konsumsi Ikan di Jawa Barat sebanyak 24 kg per kapita/tahun sedangkan di tahun 2015 ini Jawa Barat akan menargetkan sebanyak 27 kg per kapita/tahun," kata Netty Heryawan, di Bandung, Kamis.

Ia mengatakan salah satu permasalahan yang dihadapi dalam membangun sumber daya manusia yang memiliki daya saing adalah soal asupan gizi makanannya.

Menurut dia, saat ini tingkat konsumsi masyakat Jawa Barat terhadap ikan masih rendah.

"Rendahnya konsumsi ikan salah satu alasannya dikarenakan faktor ekonomi," kata dia.

Dikatakan dia, masyarakat beralasan lebih baik menjual ikan tangkapannya daripada dikonsumsi.

"Lalu masih adanya masyarakat yang daya belinya rendah, rendahnya pengetahuan dan informasi serta minimnya keterampilan tentang konsumsi ikan," kata dia.

Ia meminta pihak terkait dapat berpikir keras bagaimana caranya agar keterampilan ini mulai bergeser cara memasak dan mengolah makanan.

"Sehingga anggota keluarga tidak merasa bosan dengan sajian ikan. Dan yang terpenting yakinkan anak-anak dan masyarakat kita untuk menghilangkan mitos-mitos yang berkembang di masyarakat," kata dia.

Sementara itu Dinas Kelautan dan Perikanan (Diskanlut) Jawa Barat akan terus mendorong upaya tingkat konsumsi ikan masyarakatnya.

Salah satu upaya untuk meningkatkan tingkat konsumsi ikan di Jawa Barat, kata Kepala Dinas Kelauatan dan Perikanan Jawa Barat Djafar Ismail, ialah membuat program Safari Gemarikan.

"Kemarin kami membuat Safari Gemerikan dengan tema Safari Peningkatan Konsumsi Ikan Dalam Rangka Gerakan Perempuan Untuk Meningkatkan Konsumsi Ikan Demi Membangun Generasi Muda Yang Sehat Dan Cerdas," kata dia.

Selain itu, lanjut dia, jumlah industri pengolahan ikan di Jawa Barat saat ini juga mengalami peningkatan.

"Saat ini kami mencatat hingga akhir 2014 jumlah industri pengolahan ikan mencapai 7.000 unit. Kami juga terus melakukan pembinaan di antaranya menyusun standar kelayakan mutu untuk menjaga keamanan pangan," kata Djafar.***1***

Ajat S

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015