Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Jawa Barat, terus gencar melakukan gerakan sehat masyarakat untuk mencegah terjadinya sakit ginjal menyerang kalangan anak-anak yang disebabkan pola hidup dan makan tidak sehat.

"Sebetulnya kita dengan melaksanakan germas gerakan masyarakat hidup sehat, insyaallah kita bisa terhindar dari berbagai penyakit," kata Kepala Dinkes Kabupaten Garut Leli Yuliani di Garut, Selasa.

Ia menuturkan Dinkes Garut selama ini bersama puskesmas maupun jajaran posyandu terus bergerak melakukan sosialisasi dan mengedukasi masyarakat agar menerapkan pola hidup sehat dan aktif untuk beraktivitas seperti olahraga.

Selain itu, ada juga melakukan pengawasan jajanan anak-anak di sekolahan untuk memastikan seluruh makanan maupun minuman yang dijual dalam kondisi sehat atau aman dikonsumsi.

"Kita ada program pengawasan jajanan sekolah, mudah-mudahan itu juga bisa memberikan masukan hasilnya, hasilnya juga dilaporkan ke pihak terkait," katanya.

Ia menyampaikan persoalan menjaga kesehatan anak-anak itu harus menjadi perhatian bersama, terutama saat ini ancaman kerusakan ginjal atau gagal ginjal menimpa kalangan anak-anak yang salah satunya akibat pola makan yang tidak sehat.

Upaya mencegah terjadinya sakit ginjal, kata dia, maka harus diterapkan pola makan dan minuman yang sehat, terutama harus banyak minum air putih dan konsumsi makanan harus dijaga.
"Memang kita harus selalu menjaga dari pola hidup kita, pola makanan, minum juga harus banyak, makanan harus dijaga," katanya.

Ia menyampaikan pola makan dan minum yang tidak sehat itu cenderung akan lebih dulu mengalami hipertensi, dari hipertensi itu akan terjadi gangguan ginjal, bahkan lanjutannya bisa gagal ginjal yang harus cuci darah.

Ia menyarankan masyarakat tidak hanya menjaga pola makan yang sehat, tapi juga harus rutin memeriksakan diri kesehatan, maupun anak-anak ke posyandu agar dapat terdeteksi segala macam penyakit sehingga bisa ditangani lebih awal.

"Terutama anak-anak itu menjaga pola hidup yang baik, gerakan masyarakat sehat harus digerakkan menjadi aktivitas, makanan bergizi, cek rutin kesehatan, datang ke posyandu kalau anak-anak, sehingga bisa diketahui lebih awal kalau ada apa-apa," katanya.

Terkait kondisi anak-anak di Garut yang gagal ginjal sehingga harus cuci darah, kata dia, saat ini tercatat ada satu orang usia 14 tahun yang harus menjalani penanganan medis secara intensif di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

"Di Garut anak yang mengalami cuci darah ada satu kasus, dan itu sudah dirujuk ke RSHS, dia sekarang usia remaja 14 tahun, sudah sakit ginjal dari bawaannya," katanya.




 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024