Pemadam Kebakaran Kabupaten Cianjur Jawa Barat menurunkan tiga unit mobil pemadam kebakaran untuk memadamkan api yang membakar kadang ayam di Kampung Ciwaru Desa Hegarmanah Kecamatan Karangtengah yang membakar sekitar 8.000 ekor ayam di dalam kandang, Jumat.
Kordinator lapangan Damkar Mako Cianjur Yusef Yuswandi di Cianjur Jumat mengatakan, pihaknya menurunkan tiga mobil pemadam kebakaran ke lokasi dan 26 personel yang berjibaku hingga Jumat siang, akhirnya berhasil memadamkan api yang membakar sekitar 8.000 ekor ayam di dalam kandang.
"Petugas sempat kewalahan karena sumber air yang sulit didapat ditambah banyak bahan yang mudah terbakar di dalam kandang, sehingga petugas membutuhkan waktu cukup lama untuk memadamkan api," katanya.
Sedangkan hasil penyelidikan sementara kebakaran diduga dipicu alat pemanas yang terletak di dalam kandang, sehingga menyulut terjadinya percikan api merembet ke seluruh bangunan kandang. Tidak ada korban jiwa, namun kerugian ditaksir mencapai Rp1 miliar.
"Kami bersama Inavis Polres Cianjur masih melakukan penyelidikan terkait penyebab pasti kebakaran, namun dugaan sementara akibat alat pemanas di dalam kandang," katanya.
Informasi dari pengelola kandang ayam Ahmad Munawar, menyebutkan awalnya salah seorang penjaga melaporkan listrik di kandang mati, selang beberapa saat sampai penjaga kembali mengabarkan ada api di salah satu kandang.
Kandang yang umumnya terbuat dari bahan yang mudah terbakar itu membuat kobaran api cepat membesar dan menghanguskan seluruh bagian kandang, sehingga pihaknya kemudian melaporkan hal tersebut ke Damkar Cianjur karena upaya memadamkan api dengan alat seadanya tidak membuahkan hasil.
"Api dengan cepat membesar dan kami tidak dapat memadamkan api dengan alat seadanya, selang beberapa puluh menit tiga mobil pemadam datang ke lokasi hingga berhasil memadamkan api," katanya.
Pihaknya mencatat akibat kebakaran tersebut sebanyak 8.000 ekor ayam yang baru berusia hitungan hari hangus terbakar, sehingga menyebabkan kerugian sekitar Rp1 miliar. "Kerugian total akibat kebakaran sekitar Rp1 miliar," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
Kordinator lapangan Damkar Mako Cianjur Yusef Yuswandi di Cianjur Jumat mengatakan, pihaknya menurunkan tiga mobil pemadam kebakaran ke lokasi dan 26 personel yang berjibaku hingga Jumat siang, akhirnya berhasil memadamkan api yang membakar sekitar 8.000 ekor ayam di dalam kandang.
"Petugas sempat kewalahan karena sumber air yang sulit didapat ditambah banyak bahan yang mudah terbakar di dalam kandang, sehingga petugas membutuhkan waktu cukup lama untuk memadamkan api," katanya.
Sedangkan hasil penyelidikan sementara kebakaran diduga dipicu alat pemanas yang terletak di dalam kandang, sehingga menyulut terjadinya percikan api merembet ke seluruh bangunan kandang. Tidak ada korban jiwa, namun kerugian ditaksir mencapai Rp1 miliar.
"Kami bersama Inavis Polres Cianjur masih melakukan penyelidikan terkait penyebab pasti kebakaran, namun dugaan sementara akibat alat pemanas di dalam kandang," katanya.
Informasi dari pengelola kandang ayam Ahmad Munawar, menyebutkan awalnya salah seorang penjaga melaporkan listrik di kandang mati, selang beberapa saat sampai penjaga kembali mengabarkan ada api di salah satu kandang.
Kandang yang umumnya terbuat dari bahan yang mudah terbakar itu membuat kobaran api cepat membesar dan menghanguskan seluruh bagian kandang, sehingga pihaknya kemudian melaporkan hal tersebut ke Damkar Cianjur karena upaya memadamkan api dengan alat seadanya tidak membuahkan hasil.
"Api dengan cepat membesar dan kami tidak dapat memadamkan api dengan alat seadanya, selang beberapa puluh menit tiga mobil pemadam datang ke lokasi hingga berhasil memadamkan api," katanya.
Pihaknya mencatat akibat kebakaran tersebut sebanyak 8.000 ekor ayam yang baru berusia hitungan hari hangus terbakar, sehingga menyebabkan kerugian sekitar Rp1 miliar. "Kerugian total akibat kebakaran sekitar Rp1 miliar," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024