Antarajawabarat.com, 18/3 - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan Satgas Penegakan Hukum Lingkungan Terpadu akan melakukan investasi langsung terkait temuan limbah medis di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

"Nah itu juga perlu dideteksi lagi. Apakah limbah medis B3 (bahan beracun dan berbahaya) atau cuma sampah, ini meksi diidentifikasikan dengan baik," kata Deddy Mizwar, di Bandung, Rabu.

Ia mengatakan, pekan ini Satgas Penegakan Hukum Lingkungan Terpadu akan melakukan investasi kerusakan dan pencemaran lingkungan di Kabupaten Garut.

"Sudah turun tim satgas. Minggu ini akan langsung turun ke Garut. Kemarin sudah bicara dengan Kapolda Jabar dan Pangdam bahwa harus sudah segera ditindkalanjuti secara serius. Dan Kapolda juga akan turun langsung ke sana," kata dia.

Ketika ditanyakan apakah sudah diketahui pelaku yang membuang limbah dan merusak lingkungan di kawasan konservasi di Garut tersebut, pihaknya enggan merinci lebih lanjut.

"Nantilah nanti. Nanti kita koordinasi, nanti lah. Apakah arahnya ke pencemaran lingkungan atau apa," kata dia.

Menurut dia, jika memang ada limbah medis yang dibuang di kawasan tersebut maka pelakunya pasti akan ketahuan.

"Kalau limbah medis pasti ketahuan dari mana rumah sakitnya, apakah betul itu. Mungkin ada, tapi tidak seberat yg orang duga bercampur dengan sampah dan segala macam," katanya.

"Pokoknya akan ditelusuri karena itu bukan tempat pembuangan, itu kan daerah konservasi. Kita identifikasi apakah limbah BI atau sampah," lanjut dia.

Sebelumnya, Satuan Tugas (Satgas) Penegakan Hukum Lingkungan Terpadu Provinsi Jawa Barat menemukan limbah medis dan limbah kulit yang dibuang di kawasan seperti Kawah Kamojang dan Gunung Guntur, Kabupaten Garut.

"Limbah medis itu ditemukan di tiga titik, di area tujuh hektare. Rinciannya saya kurang tahu bisa ditanyakan kepada Kepala BKSDA Jabar," kata Kepala Satgas Penegakan Hukum Lingkungan Terpadu Jawa Barat Anang Sudarna, di Bandung, Senin.

Ia mengatakan, penemuan limbah medis seperti jarum suntik bekas, labu infus bekas, dan lain-lain di wilayah tersebut baru terjadi kali ini.***2***

Ajat S

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015