Antarajawabarat.com, 22/2 - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengusulkan agar Kamus Utama Basa Sunda yang diluncurkan untuk pertama kalinya di Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung agar dibuatkan format digitalnya (e-book).

"Saya usul dibuat 'e-book' supaya penyebaran kamus tersebut bisa semakin luas. Kamus Bahasa Sunda ini bisa menjadi dokumen yang menjaga kelestarian Bahasa Sunda dikemudian hari," kata Deddy Mizwar, di Bandung, Minggu.

Ia sependapat dengan Rektor Unpad Prof Ganjar Kurnia yang menyatakan seandainya nanti enggak ada yang bisa menggunakan Bahasa Sunda, maka sudah ada dokumennya.

"Jadi siapa yang bisa menggali dan mengembangkannya sangat bisa. Tapi kalau enggak ada ini ya hilang, habis semuanya. Globalisasi ini luar biasa dibidang kebudayaan," ujar Deddy.

Selain ide e-book, lebih lanjut ia mengatakan kamus ini bisa dibawa ke kongres bahasa daerah nanti.
"Sekarang juga kita lihat bagaimana e-book. Barangkali juga perlu e-book, supaya penyebarluasan Bahasa Sunda nanti bukan hanya orang di Jawa Barat atau Priangan yang bisa belajar juga bisa dari daerah lain," katanya.

Ia mengatakan, dengan e-book Kamus Bahasa Sunda ini bisa menjadi sebuah langkah bagi Yayasan Rancage dan Unpad bisa menginspirasi daerah lainnya untuk menggali bahasa daerahnya sendiri.

"Saya kira ini sangat penting. Makanya nanti akan ada kongres bahasa daerah di Jawa Barat, supaya bisa menginspirasi daerah lain. Karena itu merupakan kekayaan yang luar biasa," ujar Deddy.

Sementara itu, Rektor Unpad Prof Ganjar Kurnia menambahkan salah satu tujuan pembuatan Kamus Bahasa Sunda tersebut sebagai upaya melestarikan bahasa daerah.
Menurut Ganjar, kamus yang diterbitkan oleh Yayasan Rancage dan bekerja sama dengan Unpad ini memiliki kosa kata sebanyak 150.000 dan terdiri dari enam jilid.

Oleh karena itu, kamus ini bisa menjadi artefak apabila dimasa depan, apabila Bahasa Sunda sudah tidak digunakan lagi.

"Karena dengan semacam itu, kalau toh suatu saat bahasa sunda sudah tidak digunakan lagi kita masih punya artefaknya. Punya catatannya bahwa dimasa lalu kita punya bahasa, punya kata. Dan ini kan dahsyat sekali, setelah dikumpulkan bisa mencapai 150.000 itu sesuatu yang sangat kaya, yang kita miliki," ujar Ganjar.

Selain itu agar bahasa Sunda tidak punah dan tetap digunakan oleh orang sunda, maka ia akan menggagas agar bahasa sunda diubah tidak hanya sekedar bahasa ibu (indung), tetapi menjadi bahasa Suku Bangsa (sekeseren).

"Karena bahasa ibu adalah bahasa yang digunakan oleh ibu atau orang tua saat mendidik anaknya," kata dia.

Ia menuturkan, Hari Bahasa Ibu harus kita maknai dan bahasa yang digunakan oleh ibu dalam mendidik anaknya.

"Kalau anaknya dididik menggunakan Bahasa Indonesia, berarti Bahasa Indonesia adalah bahasa ibu. Yang ingin kita pertahankan adalah bahasa daerah. Alhamdulillah tahun ini kita bisa lebih optimal," kata Ganjar.

ajats

Pewarta:

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015