Antarajawabarat.com, 11/2 - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar kurang sepakat jika mobil asal Malaysia, Proton, dijadikan sebagai mobil nasional (mobnas), karena Indonesia masih bisa cari alternatif lain yang lebih menguntungkan.
"Tentunya boleh kerjasama dengan Proton, tapi apa itu cuma satu-satunya (untuk jadi mobil nasional). Ini kan seolah ada apa kalau itu cuma satu-satunya," kata Deddy Mizwar, di Bandung, Rabu.
Menurut dia, jika Indonesia ingin mengembangkan mobil nasional maka bisa mencari alternatif dari produsen otomotif selain Proton.
"Kan kalau tidak salah kita empat melakukan kerjasama dengan produsen asal Korea yakni KIA dalam pembuatan mobil Timor. Jadi masih banyak produsen yang lain, kembali ke Timor juga ngga apa-apa," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya meminta agar pemerintah tidak terburu-buru dalam pembuatan mobil nasional tersebut.
"Alangkah lebih baik lagi kalau direncanakan secara matang dalam jangka panjang," kata dia.
Pihaknya juga meminta agar kabar tentang pembuatan mobil dinas tidak terlalu diributkan.
"Hal ini kan baru wacana saja tapi sudah diributin. Tapi, saya pikir Mobnas penting," kata dia.
ajats
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015
"Tentunya boleh kerjasama dengan Proton, tapi apa itu cuma satu-satunya (untuk jadi mobil nasional). Ini kan seolah ada apa kalau itu cuma satu-satunya," kata Deddy Mizwar, di Bandung, Rabu.
Menurut dia, jika Indonesia ingin mengembangkan mobil nasional maka bisa mencari alternatif dari produsen otomotif selain Proton.
"Kan kalau tidak salah kita empat melakukan kerjasama dengan produsen asal Korea yakni KIA dalam pembuatan mobil Timor. Jadi masih banyak produsen yang lain, kembali ke Timor juga ngga apa-apa," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya meminta agar pemerintah tidak terburu-buru dalam pembuatan mobil nasional tersebut.
"Alangkah lebih baik lagi kalau direncanakan secara matang dalam jangka panjang," kata dia.
Pihaknya juga meminta agar kabar tentang pembuatan mobil dinas tidak terlalu diributkan.
"Hal ini kan baru wacana saja tapi sudah diributin. Tapi, saya pikir Mobnas penting," kata dia.
ajats
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015