Bank Indonesia (BI) mengingatkan masyarakat untuk tetap mengecek kemungkinan adanya uang palsu melalui metode dilihat, diraba dan diterawang (3D) demi keamanan dan kenyamanan bersama selama transaksi.

"Kami mengimbau masyarakat untuk memastikan keaslian mata uang rupiah, salah satunya menggunakan metode 3D yakni dilihat, diraba, diterawang," kata Direktur Departemen Pengelolaan Uang BI Agus Susanto Pratomo dalam konferensi pers Polda Metro Jaya di Jakarta, Jumat.

Agus mengungkapkan imbauan ini dalam konferensi pers terkait temuan uang palsu Rp22 miliar di Jalan Srengseng Raya Nomor 3 RT 1/RW 8, Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat pada Sabtu (15/6).

Teknik pertama yaitu dilihat, warna uang yang asli terlihat terang serta jelas dan terdapat benang pengaman yang ditanam pada kertas dengan suatu garis melintang atau beranyam dan berubah warna.

Kedua, diraba, pada setiap uang terdapat angka, huruf, burung garuda dan gambar utama bila diraba akan terasa kasar atau dikenal sebagai cetak "intaglio".
 

Ketiga, diterawang, pada setiap uang terdapat tanda air berupa gambar pahlawan dan terlihat jelas bila diterawangkan ke arah cahaya atau biasa dikenal tanda air.

Dari terawangan itu terdapat huruf atau logo BI saling mengisi yang beradu tepat di muka dan belakang atau dikenal dengan "rectoverso".
 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BI ingatkan masyarakat cek uang palsu melalui metode 3D

Pewarta: Luthfia Miranda Putri

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024