Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, memperluas program penangkapan ikan ramah lingkungan dengan menyalurkan bantuan alat bagi nelayan untuk meningkatkan hasil tangkapan yang tidak merusak ekosistem laut.
“Bantuan alat tangkap ramah lingkungan ini berupa bubu rajungan dan komponen jaring udang atau trammel net,” kata Penjabat Bupati Cirebon Wahyu Mijaya saat ditemui di Cirebon, Kamis.
Ia menyebutkan, alat ini sudah diserahkan kepada tiga Kelompok Usaha Bersama Nelayan (KUB) yang terdaftar di sistem Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yaitu Fajar Samudera Biru, Samudera Jaya serta Bahari Sejahtera.
Sebelumnya, kata dia, nelayan itu telah membuat usulan terkait sarana yang diperlukan untuk menangkap komoditas perikanan di perairan Cirebon dengan memperhatikan aspek lingkungan.
Menurut dia, usulan tersebut akhirnya disetujui sehingga nelayan memperoleh bantuan alat tangkap ikan ramah lingkungan yang anggarannya bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2024.
“Prosesnya dari kebutuhan, jadi bukan dari top down. Mereka nelayan yang mengusulkan kebutuhannya apa saja, kemudian akhirnya dari usulan itu kita mendapatkan bantuan,” ujarnya.
Melalui program ini, Wahyu mengajak nelayan menangkap ikan secara ramah lingkungan agar biota laut tetap lestari dan sumber daya perairan di Kabupaten Cirebon semakin melimpah.
Selain itu, dia menambahkan, penggunaan alat tangkap ramah lingkungan dapat mengurangi kerusakan terumbu karang yang menjadi habitat ikan dari adanya aktivitas nelayan.
“Kita ini memiliki hampir 78 km garis pantai, kemudian kita punya nelayan lebih dari 17.900 orang. Artinya dari sisi potensi laut itu banyak. Ini yang harus kita optimalkan, fungsinya kelestariannya harus tetap kita jaga,” katanya.
Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Cirebon Erus Rusmana menyampaikan program bantuan alat tangkap ramah lingkungan ini sudah digulirkan sejak tahun 2019, dengan tersalurkannya 25 paket sarana yang diterima oleh KUB Nelayan di daerahnya.
Erus mengatakan program ini bertujuan untuk mencegah berkurangnya hasil tangkapan nelayan, yang disebabkan akibat rusaknya ekosistem laut di Kabupaten Cirebon.
“Banyak ditemukan alat penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan di perairan laut Cirebon. Kemudian ini menyebabkan terus menurunnya hasil tangkapan nelayan. Akhirnya kita gulirkan program ini,” kata dia.
Baca juga: Disbudpar Kabupaten Cirebon promosikan destinasi wisata kepada turis Malaysia
Baca juga: Disbudpar Kabupaten Cirebon promosikan destinasi wisata kepada turis Malaysia
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024