Pemerintah Provinsi Jawa Barat, menggelar acara memamerkan berbagai produk fesyen dari bahan kulit yang menarik dalam acara Satu Abad Kulit Garut di Kantor Satuan Pelayanan Pengembangan Industri Perkulitan Kabupaten Garut, Kamis, dalam rangka meningkatkan pemasaran produk tersebut.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Noneng Komara Nengsih mengatakan, kegiatan Promosi Bersama Satu Abad Kulit Garut itu upaya melestarikan produk olahan kulit Garut yang selama ini menjadi ciri khas daerah.

"Mudah-mudahan ini menjadi satu langkah awal menjadi kebangkitan kembali dari industri kulit di Kabupaten Garut," kata Noneng.

Ia menuturkan, produk fesyen bahan baku kulit di Garut harus terus dilestarikan agar keberadaannya tetap berkembang dan berjaya di pasaran dalam negeri maupun di mancanegara.

Wilayah Garut, khususnya di kawasan Sukaregang, Kecamatan Garut Kota, kata dia, terdapat kegiatan produksi kulit, seperti saat ini di tempat Satuan Pelayanan Pengembangan Industri Perkulitan Garut merupakan tempat memproduksi kulit dengan harga terjangkau dan berkualitas.

Ia berharap melalui kegiatan peringatan Satu Abad Kulit Garut bisa semakin mendorong industri kecil menengah (IKM) produk kulit untuk maju dan kembali jaya seperti tahun 1990an.

"Ini sudah 100 tahun yang harus kita lestarikan, dan Garut juga di tahun di 90 (1990an) pernah sangat berjaya dan mudah-mudahan dengan kita melakukan proses ini ya, promosi bersama," katanya.

Ia menyampaikan pemerintah provinsi maupun daerah di Garut selama ini terus berupaya membantu pengembangan, dan juga promosi produk dari bahan kulit, termasuk mengatasi masalah instalasi pengolahan air limbah (ipal) maupun analisis dampak lingkungan (amdal).

Persoalan itu, lanjut dia, yang selama ini seringkali ditanyakan oleh pembeli di pasar mancanegara, untuk itu sudah harus diperhatikan terkait itu.

"Pemasarannya memang salah satu kendalanya adalah yang ditanyakan oleh 'buyer' bagaimana proses amdal seperti itu, tapi teman-teman banyak yang sudah ke luar negeri, tapi dalam bentuk paket dan sebagainya seperti itu," katanya.

Penjabat Bupati Garut Barnas Adjidin menyatakan, satu abad industri kulit di Garut bukan waktu yang sebentar, sehingga harus terus dilestarikan agar memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama meningkatkan kesejahteraan ekonomi.

Ia menyampaikan industri kulit dari Garut yang selama ini mengalami jatuh bangun usahanya, masih terus ada, bahkan produknya sudah bisa memenuhi permintaan pasar mancanegara, dan juga sering mengikuti berbagai pameran di tingkat nasional dan internasional.

Ia menyebutkan, produk kulit Garut itu pernah mengikuti pameran seperti di Amerika, Italia, Jerman, dan sejumlah negara lainnya, kemudian menjalin kerja sama dengan sejumlah negara Asia seperti Jepang dan Korea.

"Kita tahu bahwa produksi kulit kita ini sudah ke mancanegara, bahkan kalau kita lihat bahwa kulit kita ini termasuk kulit nomor satu, dan kita juga ingin bahwa ini terus menjadi sesuatu yang menjadi andalan," katanya.

Kegiatan peringatan Satu Abad Kulit Garut itu dihadiri unsur pejabat dari Pemprov Jabar, maupun Kabupaten Garut, dan pelaku usaha industri kulit.

Acara itu diisi dengan menampilkan pelaku IKM di bidang perkulitan dengan menampilkan berbagai produk kulit Garut. Selain itu, terdapat juga pameran berbagai aksesoris bahan dasar kulit, kemudian peragaan busana.

 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024