Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Garut, Jawa Barat, menargetkan partisipasi pemilih pada pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2024 mencapai 80 persen atau sama seperti target pemilihan umum (pemilu).
"Targetnya minimal sama dengan pemilu kemarin," kata Ketua KPU Kabupaten Garut Dian Hasanudin di Garut, Selasa.
Baca juga: KPU Garut siapkan 1.536 petugas PPK dan PPS untuk sukseskan pilkada 2024
Ia menuturkan KPU Garut pada Pemilihan Umum 2024 yakni pemilihan presiden dan pemilihan legislatif menargetkan partisipasi pemilih sebesar 80 persen, dan hasilnya melebihi target menjadi 83 persen dari 1,9 jutaan daftar pemilih tetap (DPT).
Target pemilihan bupati/wakil bupati, dan pemilihan gubernur/wakil gubernur, kata dia, memiliki tantangan tersendiri dibandingkan dengan pemilu yang diperkirakan bisa di bawah 83 persen.
"Itu tantangannya, biasanya pilkada di bawah pemilu," kata Dian.
Menurut dia partisipasi masyarakat pada Pilkada Garut berbeda dengan pemilu, seperti persoalan antusias warga Garut yang berada di luar kota, jika tidak pulang saat hari pencoblosan, maka tidak dapat memberikan hak suaranya.
KPU Garut, lanjut dia, saat ini melakukan pemetaan untuk menentukan sasaran sosialisasi dan menyesuaikan jenis kegiatannya agar tepat sasaran ke semua kalangan.
"Semua kalangan, mudah-mudahan bisa terjangkau untuk dilakukan sosialisasi dan pendidikan pemilih," katanya.
Ia menyampaikan kegiatan sosialisasi akan terus digencarkan ke berbagai kalangan masyarakat, termasuk pemilih pemula, dan melibatkan semua jajaran penyelenggara pilkada di tingkat kecamatan maupun desa.
Kegiatan sosialisasi, lanjut dia, akan dilakukan secara kolaborasi dengan semua pemangku kebijakan di Kabupaten Garut, agar bisa tercapai target partisipasi pemilih.
"Makanya kita bakal memperbanyak sosialisasi, dan dibutuhkan kolaborasi semua pihak," katanya.
Baca juga: KPU Garut cairkan anggaran Pilkada 2024 senilai Rp69 miliar
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
"Targetnya minimal sama dengan pemilu kemarin," kata Ketua KPU Kabupaten Garut Dian Hasanudin di Garut, Selasa.
Baca juga: KPU Garut siapkan 1.536 petugas PPK dan PPS untuk sukseskan pilkada 2024
Ia menuturkan KPU Garut pada Pemilihan Umum 2024 yakni pemilihan presiden dan pemilihan legislatif menargetkan partisipasi pemilih sebesar 80 persen, dan hasilnya melebihi target menjadi 83 persen dari 1,9 jutaan daftar pemilih tetap (DPT).
Target pemilihan bupati/wakil bupati, dan pemilihan gubernur/wakil gubernur, kata dia, memiliki tantangan tersendiri dibandingkan dengan pemilu yang diperkirakan bisa di bawah 83 persen.
"Itu tantangannya, biasanya pilkada di bawah pemilu," kata Dian.
Menurut dia partisipasi masyarakat pada Pilkada Garut berbeda dengan pemilu, seperti persoalan antusias warga Garut yang berada di luar kota, jika tidak pulang saat hari pencoblosan, maka tidak dapat memberikan hak suaranya.
KPU Garut, lanjut dia, saat ini melakukan pemetaan untuk menentukan sasaran sosialisasi dan menyesuaikan jenis kegiatannya agar tepat sasaran ke semua kalangan.
"Semua kalangan, mudah-mudahan bisa terjangkau untuk dilakukan sosialisasi dan pendidikan pemilih," katanya.
Ia menyampaikan kegiatan sosialisasi akan terus digencarkan ke berbagai kalangan masyarakat, termasuk pemilih pemula, dan melibatkan semua jajaran penyelenggara pilkada di tingkat kecamatan maupun desa.
Kegiatan sosialisasi, lanjut dia, akan dilakukan secara kolaborasi dengan semua pemangku kebijakan di Kabupaten Garut, agar bisa tercapai target partisipasi pemilih.
"Makanya kita bakal memperbanyak sosialisasi, dan dibutuhkan kolaborasi semua pihak," katanya.
Baca juga: KPU Garut cairkan anggaran Pilkada 2024 senilai Rp69 miliar
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024