Antarajawabarat.com, 29/12- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Asep Suhara, belum menerima surat edaran dari Bupati Cianjur, mengenai pembatasan waktu aktivitas pertambangan atau galian C di Cianjur.
"Biasanya seluruh pertambangan diimbau agar membatasi aktivitasnya pada musim hujan untuk antisipasi terjadinya longsor," katanya, di Cianjur, Minggu.
Namun ungkap dia, hingga saat ini, belum ada surat imbauan atau edaran yang diterima pengelola atau pemilik galian C, sehingga masih tetap melakukan produksi.
"Saat ini kami sudah berkoordinasi dengan Dinas PSDAP Cianjur, terkait aktivitas galian C karena kami khawatir aktivitas galian C secara berlebihan pada musim hujan dapat mengakibatkan bencana longsor dan membahayakan penambang maupun warga sekitar," katanya.
Namun tutur dia, Dinas PSDAP, memastikan aktivitas galian C masih aman dan tidak perlu dibatasi tetap, meskipun pihaknya tetap mengimbau agar pemilik galian C waspada terhadap bencana longsor di sekitar lokasi.
"Intensitas hujan pada saat ini sangat tinggi dan berlangsung lama setiap harinya. Hujan turun berjam-jam membuat kontur tanah menjadi labil karena semua air masuk ke semua permukaan tanah. Setelah itu, tanah akan menjadi lumpur dan akhirnya terjadi longsor," katanya.
Selain itu, tambah dia, menambang pasir pada saat hujan sangat beresiko dan mengancam jiwa penambang, sehingga meskipun tidak ada surat edaran mengenai pengurangan aktivitas galian C dari bupati, pihaknya berharap pemilik galian C dapat memperhatikan keselamatan penambangnya.
"Jangan sampai tunggu ada korban jiwa karena kita tidak tahu kapan bencana akan terjadi, untuk itu, kami berharap pemilik galian atau pengelola dapat mengantisipasi dan selalu waspada," katanya.***1***(KR,FKR)
Fikri
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014
"Biasanya seluruh pertambangan diimbau agar membatasi aktivitasnya pada musim hujan untuk antisipasi terjadinya longsor," katanya, di Cianjur, Minggu.
Namun ungkap dia, hingga saat ini, belum ada surat imbauan atau edaran yang diterima pengelola atau pemilik galian C, sehingga masih tetap melakukan produksi.
"Saat ini kami sudah berkoordinasi dengan Dinas PSDAP Cianjur, terkait aktivitas galian C karena kami khawatir aktivitas galian C secara berlebihan pada musim hujan dapat mengakibatkan bencana longsor dan membahayakan penambang maupun warga sekitar," katanya.
Namun tutur dia, Dinas PSDAP, memastikan aktivitas galian C masih aman dan tidak perlu dibatasi tetap, meskipun pihaknya tetap mengimbau agar pemilik galian C waspada terhadap bencana longsor di sekitar lokasi.
"Intensitas hujan pada saat ini sangat tinggi dan berlangsung lama setiap harinya. Hujan turun berjam-jam membuat kontur tanah menjadi labil karena semua air masuk ke semua permukaan tanah. Setelah itu, tanah akan menjadi lumpur dan akhirnya terjadi longsor," katanya.
Selain itu, tambah dia, menambang pasir pada saat hujan sangat beresiko dan mengancam jiwa penambang, sehingga meskipun tidak ada surat edaran mengenai pengurangan aktivitas galian C dari bupati, pihaknya berharap pemilik galian C dapat memperhatikan keselamatan penambangnya.
"Jangan sampai tunggu ada korban jiwa karena kita tidak tahu kapan bencana akan terjadi, untuk itu, kami berharap pemilik galian atau pengelola dapat mengantisipasi dan selalu waspada," katanya.***1***(KR,FKR)
Fikri
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014